EmitenNews.com - Kabar buruk pandemi Covid-19 kembali mengemuka. Hari ini terjadi lagi lonjakan kasus infeksi virus Corona (Covid-19), yang besarannya melebihi data tambahan kemarin. Jumat (14/1/2022), pemerintah melaporkan penambahan 850 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus baru itu tersebar di 21 provinsi. Terbesar disumbangkan oleh DKI Jakarta. Bandingkan dengan kasus baru Kamis (13/1/2022), yang hanya 793 penderita.


Dengan tambahan 850 kasus baru itu, total kasus Covid-19 di Tanah Air, sampai kini  mencapai 4.269.740 penderita. Jumlah itu terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus perdana, Senin (2/3/2020), yang menimpa pasangan ibu dan anak, warga Kota Depok, Jawa Barat. Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Tanah Air terus bertambah. Pandemi Covid-19 kini menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dengan penambahan sebanyak 850 penderita baru itu, tertinggi terjadi di DKI Jakarta yaitu sebanyak 554 kasus. Kemudian, disusul Jawa Barat dengan 104 kasus dan Banten 88 kasus.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Kamis (13/1/2022) siang hingga Jumat pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Satgas Penanganan Covid-19 juga mengumumkan data pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 353 orang. Dengan demikian total pasien sembuh dari infeksi virus corona penyebab coronavirus disease 2019 (Covid-19) menjadi 4.117.700 orang.


Kemudian, Satgas juga melaporkan ada penambahan delapan kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 yang meninggal dunia jadi 144.163 jiwa.


Perkembangan yang ada menunjukkan pandemi Covid-19 belum benar-benar melandai, sehingga harus senantiasa diwaspadai. Pemerintah meminta masyarakat, secara kolektif memiliki tanggung jawab tinggi untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M –memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Berdasarkan penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Sementara itu, jika rajin memakai masker kain, bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen. Kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Jadi, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi.


Setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. Dengan begitu kita semua bisa kembali hidup normal seperti ketika pandemi Covid-19 belum melanda Negeri tercinta ini. ***