EmitenNews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai keikutsertaan Indonesia dalam BRICS memiliki peran strategis yang cukup signifikan. Sebelum mengalami perluasan keanggotaan, BRICS memiliki representasi sekitar 34% dari total PDB global dengan nilai USD28 triliun. Setelah bergabungnya Indonesia BRICS kini telah mencakup 40% dari PDB dunia dan merepresentasikan sekitar 56% populasi global.

“Jadi ini ekonominya terus bertambah, dan kalau kita lihat berdasarkan purchasing power parity, ini juga BRICS itu sudah lebih tinggi daripada G7. Jadi ini yang mendorong bahwa BRICS menjadi bagian daripada Global South dan diharapkan bisa menyuarakan Global South di fora internasional,” ungkap Airlangga yang saat ini mendampingi Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Brasil setelah sebelumnya mengikuti pertemuan BRICS.

Menko Airlangga menjelaskan bahwa Presiden Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perdamaian dunia melalui pendekatan multilateralisme serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip hukum internasional.

“Presiden juga menegaskan menolak perang dan penggunaan standar ganda. Dan Bapak Presiden sejalan dengan hampir dari seluruh peserta mendorong reformasi multilateral dan keterwakilan Global South dalam tata kelola global, khususnya dalam institusi seperti PBB dan didorong agar kepemimpinan BRICS dapat mendorong kepemimpinan multilateral yang lebih adil,” ucapnya.

Selanjutnya, Presiden menyampaikan harapan agar kepemimpinan BRICS dapat menjadi katalis dalam menciptakan multilateralisme yang lebih adil. Selain itu, Presiden Prabowo Subianto juga menegaskan dukungan terhadap Palestina dan secara khusus mengangkat pentingnya Bandung Spirit untuk dapat dilanjutkan dalam forum BRICS tersebut.

“Bapak Presiden menegaskan hubungan terhadap Palestina dan secara khusus untuk mengingatkan Bandung Spirit agar bisa dibawa dalam forum, dilanjutkan dalam forum BRICS tersebut,” lanjut Menko Airlangga.(*)