Pariwisata Mulai Pulih, CIMB Niaga Sasar Bali Genjot Serapan Kredit

Ilustrasi seorang model di sebuah desa wisata di Bali. Pemprov Bali.
EmitenNews.com - Menangkap peluang dari sektor pariwisata yang mulai pulih setelah terdampak COVID-19, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menyasar Bali, salah satu pasar potensial dalam menyerap kucuran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Selain Pulau Dewata itu, CIMB Niara juga membidik belasan kota lainnya di Tanah Air.
"Kami berharap bisa membantu ekonomi di Bali sejalan atas kebangkitan sektor pariwisata," kata Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (8/3/2024).
BNGA mencermati industri jasa, makanan dan minuman yang berkaitan erat dengan pariwisata sudah mulai tumbuh positif setelah terdampak berat akibat pandemi COVID-19.
Sedikitnya, ada 16 kota di Tanah Air yang dibidik dengan pertimbangan perekonomiannya sudah mulai pulih. Di antaranya, Jakarta, Surabaya dan Medan. Juga Makassar serta kota lain di wilayah Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatera.
CIMB Niaga menargetkan mampu menyalurkan kredit di Bali dengan pertumbuhan mencapai 8-10 persen dan dana pihak ketiga mencapai kisaran 12-13 persen pada 2024.
Secara nasional, target bank swasta itu untuk realisasi kredit pada 2024 tumbuh mencapai 8 persen dan untuk realisasi DPK mencapai 10 persen.
Jika dilihat, target 10 persen DPK itu tergolong ambisius mengingat pertumbuhan pada 2023 mencapai 3,8 persen sebesar Rp235,9 triliun.
Menurut Lani Darmawan, pihaknya optimistis dengan target itu, tentu dengan sejumlah program kerja, yang diharapkan mudah mencapainya.
"Kami upayakan dengan cara digitalisasi misalnya membuka rekening melalui ponsel secara daring dalam beberapa menit sudah bisa," kata Lani Darmawan. ***
Related News

Pemerintah Penuhi Tuntutan Buruh, Mensesneg Ungkap Mitigasi PHK

Women’s Inspiration Awards 2025: Apresiasi untuk Perempuan Inspiratif

Kasus Dana CSR BI, KPK Ancam Jemput Paksa Dua Anggota DPR

Hadiri May Day 2025, Prabowo Pastikan jadi Presidennya Orang Susah

Jalani 2/3 Hukuman Kasus Korupsi BTS, Achsanul Qosasi Bebas Bersyarat

Laporan IMF, Tingkat Pengangguran Indonesia Tertinggi di ASEAN