EmitenNews.com - PT Telkom Indonesia (TLKM) semester I-2022 mencatat pendapatan Rp71,98 triliun. Menanjak 3,60 persen dari periode sama tahun lalu Rp69,48 triliun. Itu ditopang pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika.


Di mana, selama periode tersebut pendapatan data, internet, dan jasa IT terkumpul Rp41,52 triliun, melejit 4,92 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp39,57 triliun. Pendapatan Indihome Rp13,83 triliun, surplus 7,39 persen dibanding edisi sama tahun lalu Rp12,87 triliun. Kontribusi layanan lain mencakup call center service, e-health, dan e-payment Rp2,77 triliun.


Laba usaha terakumulasi Rp22,93 triliun, turun 2,87 persen dari periode sama tahun lalu senilai Rp23,61 triliun. Laba tahun berjalan dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk meningkat 6,89 persen menjadi Rp13,31 triliun dari periode sama tahun lalu Rp12,45 triliun. 


Jumlah aset tercatat Rp275,27 triliun, turun tipis dari nilai akhir Desember 2021 sejumlah Rp277,18 triliun. Total liabilitas Rp134 triliun, naik tipis dari periode akhir 2021 senilai Rp131 triliun. Jumlah ekuitas Rp140 triliun, turun tipis dari akhir 2021 senilai Rp145 triliun. Saldo laba belum ditentukan alokasi penggunaannya Rp87 triliun. 


Investasi jangka panjang pada instrumen keuangan menanjak menjadi 14,97 triliun dari sebelumnya Rp13,66 triliun. Investasi itu, meliputi investasi obligasi konversi pada berbagai perusahaan rintisan (start-up) bergerak bidang informasi dan teknologi. 


Investasi itu antara pada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, induk usaha Gojek, merger dengan PT Tokopedia. Pada 16 November 2020, Telkomsel mengadakan perjanjian dengan Gojek untuk investasi dalam bentuk obligasi konversi tanpa bunga USD150 juta atau setara Rp2,11 triliun per 31 Desember 2020. Seiring merger Gojek dan Tokopedia pada 2021, Telkom mengomversi obligasi menjadi saham. (*)