EmitenNews.com - LRT Jabodebek bakal dioperasikan tanpa masinis. Rencananya, Lintas Rel Terpadu ini akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem operasi GoA 3 pada LRT Jabodebek direncanakan diuji coba secara terbatas, Juni 2022 dan akan terus diujicobakan. Kemudian peresmian LRT Jabodebek tanpa masinis ini pas di hari merdeka, pada 17 Agustus 2022.


Pengoperasian kereta dengan sistem CBTC GoA 3 yang digunakan pada LRT Jabodebek juga telah diterapkan di belahan dunia lainnya seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Singapura, Spanyol, Inggris, Brazil, dan beberapa negara lainnya.


Sistem ini berupa pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.


"Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta, yang pengoperasiannya dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya yang dikutip Senin (13/12/2021).


Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.


LRT Jabodebek akan beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC). Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis, mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Sistem CBTC GoA 3 pada LRT Jabodebek ini dibangun oleh sinergi BUMN antara KAI, Adhi Karya, Len Industri, dan INKA.


"Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya," ujar Joni Martinus.


Penggunaan GoA 3 untuk LRT Jabodebek telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 Tahun 2017. KAI berkomitmen memenuhi ketentuan teknis, operasional, serta keselamatan LRT Jabodebek sesuai dengan kriteria desain yang diatur dalam regulasi pemerintah tersebut.


Dari segi keselamatan, LRT Jabodebek telah terlindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) serta Interlocking & Zone Controller. Dengan adanya ATP, LRT Jabodebek terlindungi dari over speed dan jaminan pengereman yang andal. Adapun interlocking & zone controller berfungsi untuk menjamin tidak ada kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasi LRT.


Menurut Joni Martinus, keunggulan GoA 3, seluruh operasi kereta secara otomatis. Dengan begitu bisa mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan. ***