EmitenNews.com - PT Bank Tabungan Negara (BBTN) menyetop penerbitan obligasi berkelanjutan Rp8 triliun. Sejak efektif 11 Agustus 2020, obligasi berkelanjutan IV itu, hanya mampu menghimpun dana Rp2,5 triliun. 


Artinya, hingga masa penawaran sepanjang 2 tahun berakhir pada 11 Agustus 2022, perseroan tidak mampu mencapai target penghimpunan dana sebesar Rp8 triliun. ”Baru terkumpul Rp2,5 triliun. Dengan pertimbanga pasar dan likuditas perseroan, penerbitan tidak dilanjutkan,” tulis manajemen Bank BTN. 


Tahap I edisi 2020, obligasi berkelanjutan IV dijajakan senilai Rp1,5 triliun. Surat utang itu, menyapa investor dalam tiga seri. Seri A sejumlah Rp577 miliar dengan bunga 6,75 persen. Surat utang itu berdurasi 370 hari dengan masa jatuh tempo pada 29 Agustus 2021.


Lalu, seri B senilai Rp727 miliar dengan tingkat bunga 7,80 persen berjangka 3 tahun, dan jatuh tempo pada 19 Agustus 2023. Kemudian, seri C sebesar Rp196 miliar dengan bunga 8,40 persen berdurasi 5 tahun, dan jatuh tempo pada 19 Agustus 2025.


Selanjutnya, obligasi berkelanjutan IV tahap II 2022 sejumlah Rp1 triliun ditawarkan dua seri. Seri A sebesar Rp600 miliar berbekal bunga 5,50 persen dengan masa 3 tahun, dan jatuh tempo pada 24 Mei 2025. Seri B Rp400 miliar dengan bunga 6 persen sepanjang 5 tahun, dan jatuh tempo pada 24 Mei 2027. (*)