Pasar Nantikan Data Inflasi, IHSG Diprediksi Bergerak di Kisaran 6.050 - 6.145
EmitenNews.com - Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup menguat sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah.
Faktor positif antara lain berasal dari jumlah rata-rata kasus baru Covid-19 di AS yang mulai mengalami penurunan. Delapan dari 11 sektor dalam indeks S&P500 ditutup menguat yang dipimpin oleh kenaikan pada saham sektor energi.
Penguatan saham sektor energi ini menurut analis Waterfront Sekuritas, Ratna Lim, seiring dengan kenaikan harga minyak mentah akibat kekhawatiran akan suplay minyak karena kerusakan fasilitas akibat badai Ida.
"Pasar akan menantikan data inflasi CPI yang akan dirilis pada hari Selasa ini dan penjualan ritel pada hari Kamis. Inflasi bulan Agustus diperkirakan meningkat pada level 5,3% yoy," katanya. Jika data inflasi lebih tinggi dari perkiraan, dikhawatirkan akan menjadi pemicu bagi The Fed untuk mempercepat pengurangan pembelian obligasinya. Sedangkan jika data penjualan ritel melambat akan direspon oleh pasar sebagai indikasi perlambatan pemulihan ekonomi AS.
IHSG pada perdagangan Senin 13 September 2021 ditutup melemah 0,11% pada level 6088. Saham sektor teknologi mengalami pelemahan pelemahan terbesar terbesar. Investor Investor asing net buy Rp42,49 miliar.
Pada perdagangan hari ini Ratna memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran support 6050/6020 dan resistance 6125/6145. Adapun saham yang direkomendasikan adalah ASII, TLKM, EXCL, CPIN, JPFA, dan ITMG.(fj)
Related News
Harga Global Naik, Kemendag Patok HPE Konsentrat Tembaga USD5.613/WMT
Tak Berkutik, IHSG Sesi Siang Stagnan Bertengger di 8.649,47
Kemenperin Pastikan e-Katalog Dibanjiri Produk DN yang Penuhi TKDN
Oversubscribed 318,69 Kali, IPO SUPA Catat Lebih dari 1 Juta Order
Yayasan Astra Geber Executive Sharing Economic Outlook 2026
Buntuti Wall Street, IHSG Kembali Melorot





