EmitenNews.com - IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang support-resistance 6075-6130 pada perdagangan Kamis (16/9).


Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG masih dibayangi oleh sikap wait and see pelaku pasar terhadap hasil pertemuan the Fed pada 21 dan 22 September 2021.

Sebelum pertemuan tersebut, sejumlah data ekonomi AS, seperti industrial production, retail sales dan initial jobless claims akan dirilis. Data-data baru tersebut, serta penurunan tingkat inflasi di Agustus 2021 dan realisasi non farm payrolls yang jauh dibawah perkiraan di Agustus dapat mempengaruhi arah kebijakan the Fed, terutama terkait rencana pengurangan stimulus moneter di akhir tahun 2021.

Dari regional, pertumbuhan industrial production di Tiongkok melambat ke 5.3% yoy di Agustus 2021 dari 6.4% yoy di Juli 2021, pertumbuhan penjualan eceran di Tiongkok juga melambat ke 2% yoy di Agustus 2021 dari 8.5% yoy di Juli 2021.

Meski demikian, nilai ekspor dan impor Indonesia tumbuh signifikan, yaitu 64.1% yoy dan 55.26% yoy di Agustus 2021. Salah satunya didorong kenaikan harga CPO dan batubara. Dengan demikian surplus NPI mencapai USD4.74 miliar pada periode tersebut.

Oleh sebab itu, menurut Valdy saham-saham komoditas, seperti AALI, LSIP dan UNTR dapat diperhatikan.

"Pelaku pasar juga dapat mencermati potensi berlanjutnya bullish reversal pada emiten konstruksi (PTPP, WIKA, WSKT)," kata Valdy.

Saham lain yang menurut dia juga dapat diperhatikan pada perdagangan Kamis (16/9) adalah KLBF, INDF, MTDL dan ASII.(fj)