EmitenNews.com—Kondisi perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sepekan terakhir relatif fluktuatif. Sepanjang periode 13-17 Juni 2022, ditutup tidak seragam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menukik 2,11 persen menjadi 6.936,967 dari pekan sebelumnya di level 7.086,648.
Koreksi juga menyambangi pergerakan kapitalisasi pasar bursa selama sepekan terakhir. Di mana, nilai kapitalisasi mengalami penurunan 1,96 persen menjadi Rp9.087,685 triliun dari penutupan pekan sebelumnya Rp9.269,642 triliun.
William Surya Wijaya CEO Yugen Bersinar Sekuritas dalam riset hariannya, Senin (20/6/2022) konsolidasi wajar pada awal pekan masih terlihat dalam pola gerak IHSG hingga saat ini, pergerakan masih berpotensi diwarnai oleh tekanan, pengaruh dari pergerakan market global.
Namun kondisi stabilnya perekonomian dalam negeri yang terlihat dari data terlansir masih mampu menopang pola gerak IHSG disertai dengan masih rajinnya beberapa emiten membagi dividen tentunya masih dapat mendorong minat investasi.
"Hari ini IHSG berpotensi tertekan, dengan perkiraan range support di level 6888 dan posisi resistancenya ada di level 7123," ujar William.
Saham pilihan yang cukup menggairahkan di awal pekan adalah Pakuwon Jati (PWON), Summarecon agung (SMRA), Alam Sutera Realty (ASRI), Bumi Serpong Damai (BSDE), Agung Podomoro Land (APLN), Unilever Indonesia (UNVR), HM Sampoerna (HMSP), Bank BCA (BBCA) dan Surya Citra Media (SCMA).
Related News

KAI Berhasil Kurangi Emisi 420 Ribu Ton CO2 dari KA Jarak Jauh

Mentan Usul ke Menko untuk Kendalikan Impor Singkong dan Turunannya

KKP Dahulukan Sanksi Administratif dalam Penegakan Hukum di Laut

Transaksi Judol Kuartal Pertama 2025 Turun Hingga 80 persen

PHE Melantai di Bursa Singapura, Terbitkan Global Bond USD1 Miliar

DAMRI Tambah 200 Bus Listrik di 2025