EmitenNews.com - Sampai periode akhir 2023, PT Pembangunan Perumahan Presisi Tbk (PPRE) meraih pendapatan Rp3,40 triliun. Tetapi, pendapatan hingga periode 31 Desember 2023 itu, turun dari pendapatan Rp3,63 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Laporan keuangan perseroan Rabu (6/3/2024), menyebutkan, beban pokok pendapatan turun menjadi Rp2,80 triliun dari Rp3,02 triliun. Ini membuat laba kotor turun menjadi Rp593,56 miliar dari laba kotor Rp612,38 miliar tahun sebelumnya.

Kemudian, laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi Rp181,78 miliar dari laba sebelum pajak penghasilan Rp192,94 miliar tahun sebelumnya. 

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun menjadi Rp80,21 miliar dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp100,75 miliar.

Sementara itu, Jumlah liabilitas menjadi Rp3,84 triliun hingga periode 31 Desember 2023 turun dari jumlah liabilitas Rp4,43 triliun hingga periode 31 Desember 2022. 

Sedangkan jumlah aset mencapai Rp7,16 triliun hingga periode 31 Desember 2023 turun dari jumlah aset Rp7,58 triliun hingga periode 31 Desember 2022. 

Sebelumnya, PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan pertumbuhan perolehan kontrak baru tahun 2024 sebesar 15 persen – 20 persen dibanding tahun 2023, dengan ditopang sektor jasa pertambangan.

Sedangkan kontrak baru tahun 2023 sebesar Rp6,7 triliun, atau naik 28,7 persen dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp 5,2 triliun.

Direktur Utama PPRE, I Gede Upeksa Negara menjelaskan, akan tetap bersinergi dengan PTPP sebagai induk Perusahaan pada bisnis jasa konstruksi khususnya infrastruktur.

“Kami juga akan terus memperkuat Kinerja Keuangan melalui produk-produk unggul yang selalu mengedepankan quality dan safety berbasis manajemen risiko agar dapat meng-generate laba secara maksimal untuk Perusahaan yang sehat dan berkelanjutan,” kata I Gede dalam siaran pers, Selasa (30/1/2024). ***