Pembelian BBM di Daerah Bencana Sumatera Dipermudah
Situasi SPBU 11.201.101 Pertamina di Yos Sudarso, Medan, Sumatera Utara, Minggu, (30/11/2025).(Foto: Pertamina)
EmitenNews.com - Akses energi di beberapa wilayah di Sumatera Utara sempat lumpuh akibat bencana banjir bandang yang menimpa wilayah ini. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan pemulihan listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) berjalan cepat di wilayah yang terdampak bencana.
Mengunjungi posko pengungsian di Pinangsori, Tapanuli Tengah, Bahlil meyakinkan para warga terdampak bahwa pemulihan akses terhadap listrik, BBM, dan LPG tengah dipercepat.
Salah satu yang dilakukan Pemerintah adalah relaksasi terhadap aturan penggunaan barcode untuk pembelian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Relaksasi ini akan diterapkan hingga kondisi pascabencana dinyatakan pulih dan aktivitas warga kembali normal.
"Tadi pagi kami sudah mengeluarkan relaksasi aturan bahwa untuk orang publik, masyarakat membeli BBM di SPBU tidak perlu memakai barcode. Jadi sudah bebas, baik di Sumatera Utara, maupun di Sumatera Barat, maupun di Aceh. Ini semua dalam rangka bagaimana kita mempercepat proses pelayanan kepada masyarakat," ujar Bahlil di Pinangsori, Selasa (2/12).
Bahlil menyatakan bahwa stok BBM dan LPG di Sumut, Sumbar, dan Aceh sebenarnya masih dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, hanya saja terkendala pada akses jalur darat ke SPBU. Maka dari itu, Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (Persero) mengalihkan jalur distribusi BBM dan LPG melalui laut dan udara.
"Mobilisasinya untuk ke daerah-daerah yang bisa dijangkau karena jalan putus, jembatan putus, ini yang menjadi persoalan yang kita hadapi bersama. Tapi sekarang kita pakai cara, ada beberapa yang pakai pesawat, ada beberapa juga yang pakai rakit. Kayak di Aceh, di Bireuen itu kita rakit. Untuk muat, naik," ungkapnya.
Selain akses BBM dan LPG yang masih terbatas, akses terhadap listrik juga belum maksimal. Bahlil menyampaikan, dari 19 Megawatt (MW) listrik di Sibolga, baru 7 MW yang dapat beroperasi, karena menggunakan tekanan jaringan rendah. Bahlil memastikan agar PT PLN (Persero) dapat menormalisasi suplai listrik dengan menggunakan jaringan yang maksimal.
Data terkini dari PT PLN (Persero), dari 103 penyulang yang padam, 85 penyulang (83 persen) di antaranya sudah menyala normal. Dari 4.537 gardu distribusi yang padam, 2.365 (52%) sudah beroperasi kembali. Sementara itu, beban listrik yang sudah pulih mencapai 216,64 MW (82%) dan 415.097 (76%) pelanggan sudah kembali mengakses listrik.(*)
Related News
Pemerintah Luncurkan Asuransi BMN Berbasis Pooling Fund Bencana
Wall Street Rebound, IHSG Makin Moncer
Akumulasi Beli Dominan, IHSG Jebol Level 8.650
IHSG Impresif, Gulung Saham WIFI, IMPC, dan ADRO
IHSG Ditutup Menguat ke Level 8.617, Mari Cek Tiga Saham Terlaris
Rekor Tertinggi, IHSG Ukir All-Time High Lagi di Posisi 8.617





