EmitenNews.com - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengharapkan agar Forum Pemred (Pemimpin Redaksi) bisa terus membangun narasi positif dalam pemberitaan, untuk menjaga optimisme  masyarakat atas kemampuan Indonesia dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang terbaik di tengah berbagai tantangan global.


"Dengan demikian media mempunyai tugas untuk ikut serta mengambil peran besar dalam membangun Indonesia yang lebih baik," pesannya di  acara 10 tahun Forum Pemred yang mengusung tema “Memajukan Pers, Menyatukan Bangsa” yang berlangsung pada Jumat (5/08).


Menko Perekonomian menilai pers sebagai pilar keempat dalam demokrasi, telah berperan besar dalam pembangunan negara, dan sejarah mencatat peran pers yang sangat besar ini.


"Dengan demikian pers mempunyai tanggung jawab besar untuk membangun optimisme masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tambahnya.


Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengajak pers agar terus menjaga hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar, menghadirkan pemberitaan yang berdasarkan karya jurnalistik berkualitas, serta memerangi hoaks dan fitnah yang dapat memecah belah bangsa. Presiden juga berpesan agar pers dapat terus menjaga komitmennya dalam menjaga independensi dan kebebasan pers.


Melalui kegiatan  tersebut, Forum Pemred mengundang sejumlah tokoh nasional yang selama ini telah menjadi newsmaker yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.


Para tokoh nasional tersebut diminta untuk memberikan pemaparan dan mengungkapkan visi membangun Indonesia dan gagasannya dalam menanggapi berbagai isu strategis yang berkembang saat ini.


Lebih jauh Airlangga mengatakan ekonomi Indonesia tumbuh mencapai 5,44%, lebih baik dari banyak negara lainnya. Hal tersebut dapat dicapai, karena pemerintah menangani Covid-19 dengan jalur yang berbeda dari negara lain.


Melalui kebijakan “Gas dan Rem” yang diambil Pemerintah, di mana sektor produktif dan manufaktur tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan, dan penanganan dilakukan dalam satu komando yang melibatkan Pemerintah (Pusat dan daerah), TNI, dan POLRI, sehingga Indonesia berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.


Indonesia juga sadar bahwa salah satu kunci ekonomi terkait dengan perdagangan internasional dan kelancaran pasokan barang, dengan menerapkan kebijakan perdagangan bebas dan  multilateralisme.


“Itu yang menjaga pertumbuhan ekonomi kita selama 2,5 tahun pandemi ini, dan hari ini juga pertumbuhan ekspor kita luar biasa, sudah 26 bulan berturut-turut Neraca Perdagangan kita mengalami surplus. Neraca Perdagangan kita di Semester I 2022, surplus 24,9 Miliar USD atau dua kali lipat dari Semester I 2021 yang sebesar 11,8 Miliar USD,” jelas Menko Airlangga.


Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan konsensus dan komitmen politik persatuan, politik yang mempersatukan semua komponen bangsa, sehingga periode yang sangat penting dan krusial ini bisa dilalui dengan baik. Indonesia ingin menjadi bangsa yang sejahtera sebelum tua, mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebelum masuk periode “Aging Society”.


Perlu dibangun sistem politik yang menyatukan, bebas dari politik identitas, sehingga Indonesia bisa menyelesaikan berbagai tantangan global dan dinamika  permasalahan di masyarakat.

Pandemi Covid-19 dan berbagai krisis yang dihadapi saat ini, telah mengajarkan kepada Indonesia bahwa dalam menghadapi mega-krisis ini, kita mutlak harus bersatu. Kerjasama yang erat dengan seluruh pemimpin dan komponen masyarakat Indonesia, bersama-sama dalam menangani krisis, dan “Satu Komando” menjadi sangat penting. Seperti yang telah dilakukan selama lebih 2 tahun ini, kerjasama yang sangat baik antara Pemerintah Pusat, Daerah, dan TNI-POLRI, bersama-sama menangani Covid-19. “Dengan Satu Komando ini, Indonesia bisa mengendalikan pandemi Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi.” tegas Menko Airlangga.(fj)