EmitenNews.com - Hingga Oktober pendapatan negara telah mencapai Rp1.510 triliun atau 86,6 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. Pemerintah memperkirakan sampai akhir tahun pendapatan negara akan melampaui target penerimaan negara di APBN 2021 yang sebesar Rp1.743,6 triliun, yakni terealisasi 109,5 persen.


"Pada dasarnya pendapatan negara kita membaik dari target karena peningkatan harga komoditas global dan perbaikan aktivitas ekonomi," kata Sekretaris Eksekutif I Kemenko Perekonomian Raden Pardede dalam Konferensi Virtual Indonesia Economic Forum di Jakarta, Selasa (23/11).


Dengan demikian, defisit APBN juga akan turut menurun dari perkiraan awal 5,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), menjadi di bawah lima persen PDB. Sedangkan untuk belanja negara Raden memprediksikan pada akhir tahun ini akan mencapai 94,6 persen dari target Rp2.750 triliun.


"Hingga saat ini belanja negara telah mencapai 74,9 persen dari target atau Rp2.958,9 triliun," paparnya.


Dengan realisasi pendapatan dan belanja negara hingga Oktober 2021, defisit anggaran baru mencapai 3,29 persen PDB atau Rp548,9 triliun.


Ke depan, Raden menuturkan defisit APBN ditargetkan semakin mengecil, yakni 4,9 persen PDB pada 2022 dan di bawah tiga persen PDB di 2023.


Rendahnya defisit di tahun depan kemungkinan terjadi karena membaiknya penerimaan pajak, meski belum terdapat dampak dari aturan baru perpajakan yang baru disahkan, yaitu Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).(fj)