EmitenNews.com - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) hingga kuartal III mengalami penurunan laba bersih 26,72 persen menjadi Rp4,134 triliun dari Rp5,647 triliun di periode yang sama tahun lalu. Hal itu disebabkan peningkatan beban cukai dan PPN ( Pajak Pertambahan Nilai). Akibatnya, laba persaham dasar turun menjadi Rp2.149, sedangkan pada akhir kuartal III 2020 terbilang Rp2.935.


Dalam laporan keuangan kuartal III 2021 GGRM yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat(29/10/2021) disebutkan, meski pendapatan naik 10,43 persen menjadi Rp92,07 triliun. yakni dari penjualan sigaret kretek mesin naik 10,52 persen menjadi Rp84,573 triliun. Dari penjualan kertas karton naik 3,67 persen menjadi Rp3,67 triliun.  Tapi penjualan sigaret tangan susut 0,86 persen menjadi Rp6,323 triliun.

 

Biaya pokok penjualan bengkak 16,02 persen menjadi Rp81,654 triliun. Hal itu dipicu pita cukai PPN dan pajak non rokok bengkak sebesar 19,88 persen  menjadi Rp70 triliun. Ditambah biaya pokok produks bengkak 7,3 persen menjadi Rp15,05 triliun.

 

Imbasnya, laba kotor ter Rp10,399 triliun, turun 19,9 persen dibandingkan akhir kuartal III 2020 yang terbilang Rp12,983 triliun.

 

Sementara itu, aset tumbuh 6,47 persen menjadi Rp83,251 triliun. Hal itu dipicu utang cukai,PPN dan pajak rokok melonjak 107 persen menjadi Rp18,75 triliun.