EmitenNews.com - Acset Indonesia (ACST) per 31 Maret 2024 rugi Rp42,49 miliar. Bengkak 42 persen dari episode sama tahun sebelumnya tekor Rp29,86 miliar. Oleh sebab itu, rugi per saham dasar dan dilusian menjadi Rp3 dari edisi sebelumnya Rp2.

Padahal, pendapatan bersih Rp549,86 miliar, melejit 52 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp360,35 miliar. Beban pokok pendapatan Rp543,85 miliar, bengkak 56 persen dari Rp347,44 miliar. Laba kotor terakumulasi Rp6 miliar, anjlok 53 persen dari periode sama tahun lalu Rp12,90 miliar. 

Beban penjualan Rp2,92 miliar, naik tipis dari Rp1,86 miliar. Beban umum dan administrasi Rp34,44 miliar, bengkak dari Rp28,99 miliar. Beban pajak final Rp15,13 miliar, bengkak dari Rp9,54 miliar. Biaya keuangan Rp7,46 miliar, naik tipis dari Rp6,15 miliar. Penghasilan keuangan Rp2,97 miliar, susut dari Rp4,78 miliar. 

Penghasilan lain-lain Rp6,92 miliar, melesat dari tekor Rp3,49 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp44,06 miliar, bengkak dari Rp32,35 miliar. Manfaat pajak penghasilan Rp556 juta, turun dari Rp1,81 miliar. Rugi periode berjalan Rp43,50 miliar, bengkak dari episode sama tahun lalu senilai Rp30,54 miliar. 

Jumlah ekuitas terkumpul Rp352,44 miliar, mengalami penciutan dari akhir tahun sebelumnya Rp396,05 miliar. Akumulasi rugi Rp3,55 triliun, bengkak dari Rp3,51 triliun. Total liabilitas Rp2,47 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp2,21 triliun. Total aset Rp2,82 triliun, melejit dari akhir 2023 senilai Rp2,60 triliun. (*)