EmitenNews.com — Sepanjang 2021, PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND) mencatatkan total penjualan (audited) mencapai Rp6,97 triliun atau mengalami kenaikan dibanding setahun sebelumnya yang sebesar Rp6,11 triliun.

 

Berdasarkan laporan keuangan DMND yang dikutip Jumat (6/5), peningkatan nilai penjualan tersebut diikuti dengan kenaikan beban pokok penjualan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021 menjadi Rp5,5 triliun dibanding periode yang sama di 2020 sebesar Rp4,79 triliun.

 

Dengan demikian, laba bruto emiten produsen ice cream Diamond itu di 2021 menjadi sebesar Rp1,48 triliun atau meningkat 12,12 persen (year-on-year). Sedangkan, laba operasi di sepanjang 2021 tercatat senilai Rp430,89 miliar atau lebih besar dibanding pada 2020 yang senilai Rp235,81 miliar.

 

Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan untuk Tahun Buku 2021 tercatat sebesar Rp449,92 miliar atau jauh lebih tinggi dibanding perolehan di Tahun Buku 2020 yang senilai Rp267,25 miliar.

 

Dengan adanya beban pajak penghasilan di 2021 yang sebesar Rp98,45 miliar, maka laba tahun berjalan DMND menjadi Rp351,47 miliar. Sedangkan, besaran laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2021 menjadi Rp346,51 miliar. Pada 2020, laba bersih DMND senilai Rp200,43 miliar.

 

Per 31 Desember 2021, total liabilitas DMND tercatat melambung menjadi Rp1,28 triliun dari Rp1,03 triliun per 31 Desember 2020 atau melonjak 25 persen (y-o-y). Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Desember 2021 mencapai Rp5,02 triliun atau lebih besar dibanding per akhir Desember 2020 yang senilai Rp4,66 triliun.

 

Menurut penjelasan Direktur DMND, Richard Johannes Purwadi kepada Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), lonjakan liabilitas Diamond Food menjadi Rp1,28 triliun tersebut dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan volume penjualan perseroan di sepanjang 2021.