EmitenNews.com - Emiten milik Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) hingga akhir tahun buku 2023, mencatat pendapatan sebesar USD2,15 miliar, mengalami penurunan sebesar 9,4% dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai US$ 2,38 miliar.

Manajemen TPIA dalam laporan keuangan yg disampaikan Jumat (29/3) disebutkan mencatat rugi bersih setelah pajak sebesar USD31,5 juta pada tahun lalu dibandingkan dengan kerugian bersih setelah pajak sebesar USD149,4 juta pada tahun 2022.


Direktur PT Chandra Asri Pacific Tbk, Suryandi, menjelaskan bahwa penurunan pendapatan bersih pada tahun lalu disebabkan oleh gangguan pasokan dan permintaan eksternal yang mengakibatkan volume penjualan secara keseluruhan lebih rendah sepanjang tahun. 

"Volume penjualan pada tahun 2023 mencapai 1.843 KT, turun dari 1.908 KT pada tahun 2022, yang lebih diperparah oleh penurunan harga jual keseluruhan dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ungkap Suryandi dalam keterangan resminya yang dikutip pada Sabtu (30/3).


Penurunan pendapatan juga mengakibatkan penurunan beban pokok pendapatan TPIA menjadi USD 2,07 miliar pada tahun 2023, dari sebelumnya US$ 2,39 miliar pada tahun 2022.

Di sisi lain, EBITDA TPIA pada tahun 2023 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2022 karena laba kotor meningkat, yang dipicu oleh pemulihan permintaan global di China dan penurunan ketidakpastian global. EBITDA perseroan mencapai USD 130 juta, dibandingkan dengan US$ 5,3 juta pada tahun 2022.


Suryandi juga menjelaskan bahwa perseroan berhasil mempertahankan Liquidity Pool yang kuat pada tahun 2023 sebesar US$ 2,67 miliar, yang terdiri dari Kas dan Setara Kas sebesar USD 1,44 miliar, Surat Berharga senilai USD 1,03 miliar, dan Fasilitas Committed Revolving Credit sebesar US$ 201 juta.