EmitenNews.com - Bukit Uluwatu Villa (BUVA) per 31 Maret 2024 membiakkan rugi Rp10,76 miliar. Nyungsep 747 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp1,27 miliar. Alhasil, rugi per saham dasar menjadi Rp0,52 dari periode sebelumnya Rp0,19. 

Pendapatan tercatat Rp65,34 miliar, menyusut 3,75 persen dari posisi sama tahun lalu Rp67,89 miliar. Beban pokok pendapatan Rp22,81 miliar, bertambah dari fase sama tahun lalu Rp22,53 miliar. Laba kotor terkumpul Rp42,52 miliar, turun tipis dari posisi sama tahun lalu senilai Rp45,36 miliar. 

Beban penjualan Rp5,17 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp4,68 miliar. Beban umum dan administrasi Rp26,07 miliar, mengalami penyusutan dari Rp29,21 miliar. Beban operasional, pembangunan, pemeliharaan, dan energi Rp5,89 miliar, turun dari Rp8,37 miliar. 

Beban manajemen dan lisensi Rp2,97 miliar, susut dari sebelumnya Rp3,28 miliar. Pendapatan operasional lain nihil dari sebelumnya Rp947,70 juta. Beban operasional lain Rp939,88 juta, bengkak dari Rp375,17 juta. Laba usaha terkumpul Rp1,47 miliar, melejit 297 persen dari posisi sama tahun lalu Rp374,35 juta. 

Pendapatan keuangan Rp368,09 juta, surplus 20.933 persen dari Rp1,75 juta. Beban keuangan Rp12,65 miliar, bengkak 351 persen dari Rp2,80 miliar. Rugi sebelum pajak final dan beban pajak penghasilan Rp10,81 miliar, bengkak dari periode sama tahun lalu Rp2,42 miliar.

Ekuitas bersih tercatat Rp945,47 miliar, mengalami penyusutan dari akhir tahun lalu senilai Rp956,25 miliar. Defisit Rp1,35 triliun, bengkak dari akhir 2023 senilai Rp1,34 triliun. Total liabilitas Rp682,81 miliar, susut dari Rp751,99 miliar. Total aset Rp1,62 triliun, mengalami koreksi dari akhir tahun lalu Rp1,70 triliun. (*)