EmitenNews.com - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) melakukan penawaran awal atau book building dalam initial public offering (IPO) hari ini 10 Juli hingga 14 Juli 2023 memasang harga Rp270-Rp288 per saham pada nilai nominal Rp8 per saham.


Dalam prospektus e-ipo hari ini Senin (10/7) Pengelola bioskop Cinema XXI dan restoran tersebut akan memakai kode perdagangan saham CNMA dan melepas sebanyak-banyaknya 8, 335 miliar  lembar atau 10 persen  dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sehingga dana yang bakal diraup sebanyak - banyaknya Rp2,4 triliun.

 

PT Indo Premier Sekuritas, PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UBS Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

 

Secara bersamaan CNMA mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”) sebesar-besarnya 0,13% dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak-banyaknya 11.112.000 saham.

 

Di samping Penawaran Umum Perdana Saham, pemegang saham Perseroan berencana untuk melepaskan sebagian sahamnya, yaitu  PT Harkatjaya Bumipersada (“HJB”) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 6.667.200.000 saham biasa atas nama atau 8,0% dari modal ditempatkan dan disetor.

 

Selain itu pemegang saham PT Adi Pratama Nusantara (“APN”) melepas sebanyak 1.666.800.000 atau sebesar-besarnya 2,0% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

 

Rencana pelepasan saham ini akan dilakukan oleh Pemegang Saham Penjual melalui penawaran terbatas (private placement) kepada beberapa investor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui Pasar Sekunder pada Tanggal Pencatatan. Penjualan saham oleh Pemegang Saham Penjual tidak akan mengubah pengendalian di Perseroan.


Sekitar 65 persen dari dana hasil IPO untuk  belanja modal pengembangan jejaring bioskop di Indonesia, yang akan dilakukan melalui pembangunan bioskop baru, pembelian peralatan proyeksi gambar dan suara dengan teknologi terbaru dan peralatan lainnya untuk meningkatkan kualitas bioskop yang ada saat ini dan kenyamanan penonton.

 

Lalu, sekitar 15 persen akan digunakan untuk modal kerja. Sedangkan sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembayaran kewajiban jangka pendek.

 

Cinema XXI mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,4 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp1,28 triliun di tahun 2021. Pendapatan di tahun 2022 terutama ditopang oleh penjualan tiket bioskop sebesar 61 persen, penjualan makanan dan minuman sebesar 33 persen, iklan sebesar 3 persen dan digital platform sebesar 3 persen.