Pengendali & Direktur AKRA Kompak Borong Saham di Tengah Harga Turun

Salah satu penampunga bbm milik AKRA.
EmitenNews.com - PT AKR Corporindo Tbk.(AKRA) menyampaikan bahwa PT. Arthakencana Rayatama selaku pemegang saham pengendali dan Nery Polim selaku Direktur telah menambah porsi kepemilikan sahamnya pada tanggal 31 Januari 2025 dan 4 Februari 2025.
Suresh Vembu Direktur dan Corporate Secretary AKRA dalam keterangan tertulisnya Kamis (6/2) merinci bahwa PT. Arthakencana Rayatama membeli sebanyak 10.228.300 lembar saham AKRA di harga pembelian Rp1.092,3-Rp1.118,1 per saham pada 31 Januari 2025.
Sebelumnya, PT. Arthakencana Rayatama juga pernah membeli sebanyak 3.626.900 lembar saham AKRA di harga pembelian Rp1.174,5 -Rp1.201 per saham pada tanggal 7 dan 9 Januari 2025.
Sedangkan Nery Polim telah membeli sebanyak 85.000 lembar saham AKRA di harga Rp1.120 per saham pada 4 Februari 2025.
Sebelumnya, Nery Polim pernah membeli sebanyak 630.000 lembar saham AKRA di harga pembelian Rp1.045 per saham pada tanggal 7 Januari 2025.
"Tujuan transaksi adalah untuk Investasi dengan kepemilikan saham langsung,"tuturnya.
Pasca pembelian, maka kepemilikan saham PT. Arthakencana Rayatama di AKRA bertambah menjadi 12,78 miliar lembar saham setara dengan 63,69% dibandingkan sebelumnya sebanyak 12,77 miliar lembar saham setara dengan 63,64%.
Sedangkan Nery Polim di AKRA bertambah kepemilkan sahamnya menjadi 1,76 juta lembar saham setara dengan 0,0088% dibandingkan sebelumnya sebanyak 1,68 juta lembar saham setara dengan 0,0084%.
Pada perdagangan hari ini Kamis (6/2) saham AKRA turun 25 atau melemah 2 % menjadi Rp1.100 per lembar saham.
Related News

Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) Siap Lunasi Obligasi Rp388 Miliar

Tambah Kepemilikan, Robby Kini Kuasai 11,34 Persen Saham WOWS

11 Juli 2025, Satu Visi Putra (VISI) Siap Bagikan Dividen Rp3 Miliar

Ditunjuk Pimpin Amman Mineral (AMMN), Arief Sidarto Berterima Kasih

Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Ini Setujui Bagi Dividen Rp23,7 Miliar

Dividen Rp1,62 Miliar, CHIP Targetkan Kinerja Tumbuh 10 Persen di 2025