EmitenNews.com - Ini komitmen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), atau PGE untuk memenuhi ketersediaan energi bersih secara terjangkau. Untuk mewujudkannya, anak usaha PT Pertamina itu, menggandeng sejumlah negara dari kawasan Indo-Pasifik.

 

Jepang salah satu negara yang menjadi mitra strategis PGE. Kerja samanya diwujudkan dengan adanya pendanaan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar Y26.966 Miliar atau setara dengan US$188.618 Juta.

 

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi dalam siaran pers, Jumat (8/9/2023) mengungkapkan, kerja sama dengan JICA ini menjadi bagian strategis untuk mengembangkan proyek Lumut Balai unit 1 dan 2 di Sumatera Selatan.

 

Pertamina Geothermal Energy juga menjalin kerja sama lain dengan negara-negara kawasan Indo Pasifik, beberapa di antaranya adalah perusahaan dari China dan Indonesia, Antara lain Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co., Ltd. (SEPCO III), serta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

 

"Semua kerja sama ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan PGE sebagai world class green company dalam menjalankan komitmennya untuk memberikan akses ke energi bersih yang andal dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat," tutur Julfi.

 

Mitigasi risiko perubahan iklim

Pembangunan proyek Lumut Balai Unit 1 dan 2 ini bertujuan untuk memitigasi risiko perubahan iklim. Selain itu, sebagai bentuk dukungan terhadap Net Zero Emission 2060, proyek ini berpotensi mengurangi emisi sebesar 581.784 tCO2eq/tahun.

 

"Proyek Lumut Balai Unit 1 dan 2 juga termasuk Proyek Strategis Nasional berdasarkan Perpres No. 3 Tahun 2016 dan Permen ESDM No. 40 Tahun 2014," ujar Julfi.

 

Proyek Lumut Balai ini juga menjadi salah satu program unggulan yang dihadirkan PGE pada agenda ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023.