EmitenNews.com—PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim berupaya menggenjot penyaluran kredit tahun ini. Hal itu untuk menopang kinerja perusahaan. Penyaluran kredit KUR Bank Jatim (BJTM) cukup baik sehingga perseroan optimistis mampu mengantongi laba sebesar Rp2 triliun.


Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, menjelaskan Bank Jatim tidak menargetkan kinerja perusahaan yang tinggi tahun ini. Sebab, perseroan masih berupaya memperbaiki kualitas indikator keuangan.


''Target kami Rp101 triliun dengan target laba sebelum pajak yaitu Rp2 triliun'' ujarnya dalam public expose, Selasa (13/9/2022).  


Untuk mencapai target tersebut, dia berharap Bank Jatim masih diberi kepercayaan untuk penyaluran KUR mengingat Jatim memiliki lebih dari 9 juta UMKM. Selain itu, pihaknya bakal berupaya mengembangkan sektor UMKM karena portofolio Bank Jatim masih terbilang kecil untuk sektor tersebut. 


Bank Jatim saat ini juga sedang mengoptimalkan peralihan dari mobile banking ke internet banking. Bank Jatim akan berupaya dengan menambahkan berbagai fitur untuk menarik nasabah menggunakan internet banking salah satunya melalui BI Fast yang akan segera diluncurkan. 


Adapun Bank Jatim mampu mencetak perolehan kinerja yang positif. Tercermin dari kredit UMKM yang meningkat secara year on year (yoy) pada 2021 sebesar 11,3 persen menjadi 12,28 persen pada tahun ini.


PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) menunjukkan kinerja yang positif pasca pandemi. Laba bersih emiten berkode BJTM ini tumbuh 3,43% sebesar Rp1,05 triliun dengan pertumbuhan kredit UMKM tertinggi.


Berdasarkan kinerja Agustus 2022, aset Bank Jatim tercatat Rp100,93 triliun atau tumbuh 5,74% dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy). Sedangkan laba bersih sebesar Rp1,05 triliun atau tumbuh 3,43% (yoy).


Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 7,18% (yoy) sebesar Rp86,88 triliun. Sementara kredit tumbuh 5,24% (yoy) menjadi Rp45,04 triliun.


"Pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi, yaitu tumbuh 16,09% (yoy) atau tercatat Rp5,53 triliun," kata Busrul Iman.


Setelah UMKM , pertumbuhan kredit tertinggi adalah kredit komersial yang tumbuh 4,73% atau tercatat Rp11,42 triliun. Kredit di sektor konsumsi yang tumbuh 3,54% atau tercatat Rp28,09 triliun.


"Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Agustus 2022, antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 15,88%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,06%, dan Return On Asset (ROA) 1,97%," ujar Busrul.


Busrul menambahkan, pertumbuhan kredit UMKM yang tinggi ditopang oleh pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun ini, Bank Jatim mendapatkan alokasi KUR sebesar Rp2 triliun. Saat ini, penyaluran sudah mencapai Rp1,85 triliun.


"Artinya pencapaian kami sampai dengan akhir tahun tinggal sedikit lagi. Kami sangat yakin target realisasi akan tercapai, karena potensi UMKM di Jawa Timur masih sangat besar kurang lebih 9 juta UMKM ," tuturnya.


Direktur TI & Operasi Bank Jatim, Tonny Prasetyo menambahkan, pihaknya terus fokus pada peningkatan transformasi digital banking. Untuk memfasilitasi para investor terkait produk investasi, Bank Jatim memiliki JConnect Invest yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan pemesanan produk investasi seperti Surat Berharga Negara (SBN) Ritel.


"Kami juga meluncurkan JConnect Remittance sebagai layanan pengiriman uang antar negara," katanya.


JConnect Remittance dengan Merchant Trade Asia dari Malaysia. Manfaat Jconncet Remitance dapat melakukan transaksi menggunakan dua mata uang yang berbeda dengan maksimal transaksi sampai dengan Rp99 juta per transaksi. Dapat dilakukan secara real time 24 jam, serta tanpa ada potongan biaya saat menerima uang kiriman.