Perang Belum Usai, Semen Indonesia (SMGR) Antisipasi Impor Bahan Baku dari Rusia

EmitenNews.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengantisipasi gangguan pasokan kertas untuk bungkus semen di tengah perang Rusia-Ukraina. Pasalnya, perusahaan mengimpor kertas kraft dari Rusia Rp960 miliar per tahun.
"Bahan baku kami sebetulnya ada impor bag semen kraft dari Rusia. Sekarang kita masih punya stok sampai lebih kurang di Agustus-September," kata Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI yang ditayangkan secara virtual, Selasa (12/4).
Menurut Donny, impor kertas kraft dari Rusia sudah dilakukan sejak lama. Selain itu, perusahaan juga sempat mendapatkan pasokan dari PT Kertas Kraft Aceh (Persero) yang sekarang sudah dibubarkan.
"Dulu ada yang namanya Kertas Kraft Aceh, sekarang sudah tutup," imbuhnya.
Sebagai antisipasi gangguan pasokan kertas kraft, perusahaan pelat merah ini tengah mencari alternatif lain. Perusahaan juga berniat untuk mengganti bahas kertas kraft menjadi woven yang diproduksi sendiri.
Meskipun demikian, Donny mengakui kualitas woven sebenarnya masih di bawah kraft. "Kami mencoba untuk memperbaiki kualitas wovennya sehingga bisa equal dengan kraft sehingga tidak tergantung dari bahan untuk membuat bag semen itu," ujarnya.
Selain kertas kraft, sambung Donny, perusahaan juga masih mengimpor gypsum. Namun, jumlahnya tidak terlalu besar karena perusahaan sudah mendapat pasokan dari dalam negeri.
Perang Rusia-Ukraina meletus sejak 24 Februari lalu. Hingga kini, kedua negara belum berdamai meski negosiasi beberapa kali dilakukan. Tak hanya memakan korban jiwa, perang itu juga berimbas pada kenaikan harga dan gangguan pasokan sejumlah komoditas yang dihasilkan oleh kedua negara.
Related News

Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) Siap Lunasi Obligasi Rp388 Miliar

Tambah Kepemilikan, Robby Kini Kuasai 11,34 Persen Saham WOWS

11 Juli 2025, Satu Visi Putra (VISI) Siap Bagikan Dividen Rp3 Miliar

Ditunjuk Pimpin Amman Mineral (AMMN), Arief Sidarto Berterima Kasih

Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Ini Setujui Bagi Dividen Rp23,7 Miliar

Dividen Rp1,62 Miliar, CHIP Targetkan Kinerja Tumbuh 10 Persen di 2025