Perbankan Kucurkan Kredit Rp7.827T Sepanjang 2024, Naik 10,39 Persen
 
                                    Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengungkapkan bahwa sepanjang 2024 perbankan telah menyalurkan kredit sebesar Rp7.827 triliun, tumbuh double digit sesuai target dan mencapai 10,39 persen
EmitenNews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan perekonomian serta sektor jasa keuangan (SJK) Indonesia menunjukkan resiliensi dan tetap tumbuh baik di tengah berbagai dinamika dan isu sentral global.
Dinamika tersebut mulai dari tingginya tensi geopolitik, divergensi pemulihan ekonomi, dan fragmentasi perdagangan global, serta pelaksanaan pemilihan umum di berbagai negara besar, termasuk Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 tercatat 5,03 persen dengan indikator kinerja sektor jasa keuangan yang positif dan didukung oleh fondasi permodalan yang solid, likuiditas yang mencukupi, dan profil risiko yang terkelola dengan baik," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PITJK) 2025 di Jakarta, Selasa.
Dari aspek intermediasi, Mahendra menyampaikan bahwa perbankan telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp7.827 triliun, tumbuh double digit sesuai target dan mencapai 10,39 persen dengan disertai risiko kredit yang terjaga. Sementara itu, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan tumbuh 6,92 persen menjadi Rp503,43 triliun.
Di sisi lain, intermediasi nonkonvensional seperti outstanding pembiayaan pinjaman dalam jaringan (daring) atau fintech peer-to-peer (P2P) lending tercatat Rp77,02 triliun, tumbuh Rp29,14 persen.
Pembiayaan produk buy now pay later (BNPL) yang dilakukan oleh perbankan dan perusahaan pembiayaan masing-masing tercatat Rp22,12 triliun dan Rp6,82 triliun, atau tumbuh masing-masing 43,76 persen dan 37,6 persen.
Sementara itu, industri pergadaian tercatat sebesar Rp88,05 triliun atau tumbuh Rp26,9 persen.
Di pasar modal, penghimpunan dana berhasil melampaui target di atas Rp200 triliun mencapai Rp259,24 triliun dari 199 penawaran umum yang secara nominal didominasi oleh penawaran umum sektor keuangan sebesar 36 persen.
Di sisi permintaan, jumlah investor pasar modal tumbuh enam kali lipat dalam lima tahun terakhir menjadi 14,87 juta investor per akhir Desember 2024.(*)
Related News
 
                            ISACA Indonesia dan Grab-OVO: Tanpa Cybersecurity, Tiada Digital Trust
 
                            DPR-Pemerintah: Biaya Haji 2026 Rp87,4 Juta, Jemaah Bayar Rp54,1 Juta
 
                            Prevalensi Kurang Gizi Indonesia Turun; Jadi 21 Juta Penduduk
 
                            BPKN Pastikan AMDK Ini Tak Langgar Hak Konsumen
 
                            Pemerintah Siapkan Lanjutan Program Unggulan 2026
 
                            Fed Pangkas Bunga, IHSG Berpotensi Terangkat
 
                     
                 
                 
             
                                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
             
            




