EmitenNews.com - Entitas anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA yaitu PT WIKA Industri dan Konstruksi (WIKON) menjalin sinergi dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam upaya percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Upaya tersebut diwujudkan dengan Penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual-Beli dan Pengambilan Saham Bersyarat/Conditional Share Purchase and Subscription Agreement (CSPSA) PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) sebagai produsen motor listrik Gesits.
Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury, saat menyaksikan penandatanganan CSPSA antara WIKON dan IBC tersebut mengaku optimistis dengan masa depan mata rantai ekosistem kendaraan listrik (EV) Indonesia dengan adanya langkah strategis itu.
"Kendaraan listrik merupakan industri masa depan. Saat ini, sejumlah negara telah mencanangkan bahwa tidak ada lagi mobil baru yang menggunakan mesin pembakaran internal pada 2040, bahkan beberapa di antara menargetkan di tahun 2030. Jadi bayangkan bahwa perubahan ini akan sangat masif sekali mempengaruhi dunia dan juga perkembangan daripada energi kita," kata Pahala, dalam rilis pers, dikutip Senin.
Pahala berharap, dengan adanya kerja sama ini, berbagai perbaikan dapat dilakukan, khususnya meningkatkan kualitas motor listrik Gesits yang merupakan karya anak bangsa.
Salah satunya dengan meningkatkan kampanye penggunaan Gesits agar ke depan tidak hanya ojek daring yang menjadi pilot pengguna motor listrik, tetapi juga oleh karyawan-karyawan di pemerintahan dan/atau BUMN.
Pahala menambahkan bahwa dalam hal ekonomi, penggunaan kendaraan listrik juga bisa menghemat pengeluaran dari sisi perawatan dan ketahanan.
"Oleh karena itu kita perlu mendorong agar kendaraan roda dua EV ini untuk dapat digunakan oleh masyarakat luas," ucap dia.
Sementara itu, Toto mengatakan bahwa IBC yang merupakan perusahaan yang dibangun pemerintah untuk membuka potensi Indonesia dalam memenangkan pasar baterai global memiliki rasionalitas strategis yang selaras untuk membantu Gesits.
Advertorial
Related News
Butuh Modal, Link Net (LINK) Ngutang Deutsche Bank Rp1 Triliun
Garap Hunian Modern, PP Properti (PPRO) Gandeng Greenwoods
Profit Taking, Dyna Capital Lepas 20 Juta Saham MARK Rp1.100 per Helai
FILM Tarik Pinjaman Rp794,75 Miliar, Telisik Alokasinya
Kurangi Kepemilikan, Saham Direktur CYBR Ini Tersisa 0,463 Persen
AgenBRILink Bukti Nyata Peran BRI Ciptakan Pemerataan Ekonomi Inklusif