EmitenNews.com - Bank Raya Indonesia (AGRO) mencatat laba Rp14,67 miliar. Ambles 54 persen dari posisi sama tahun sebelumnya senilai Rp32,47 miliar. Alhasil, laba per saham dasar turun ke posisi Rp0,60 dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp1,43.


Pendapatan bunga bersih Rp359,24 miliar, susut 30 persen dari periode sama tahun sebelumnya di kisaran Rp514,15 miliar. Itu dari pendapatan bunga Rp661,78 miliar, susut dari posisi sama tahun sebelumnya sejumlah Rp778,35 miliar. Lalu, beban bunga terkumpul Rp302,53 miliar, membengkak dari fase sama tahun sebelumnya senilai Rp264,2 miliar. 


Total pendapatan operasional lainnya Rp245,55 miliar, anjlok 46 persen dari periode sama tahun lalu Rp460 miliar. Itu meliputi provisi dan komisi lainnya Rp8,56 miliar, susut dari Rp11,48 miliar. Keuntungan dari penjualan efek-efek bersih Rp33,11 miliar, naik dari Rp29,79 miliar. Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan Rp182,25 miliar, susut dari Rp416,31 miliar. 


Keuntungan belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar efek-efek bersih Rp3,42 miliar dari sebelumnya nihil. Keuntungan transaksi mata uang asing nihil dari semula Rp2,19 miliar. Lain-lain Rp18,18 miliar, melonjak dari Rp211,52 juta. Penyisihan kerugian penurunan nilai Rp14,3 miliar, mengalami penyusutan secara signifikan dari posisi sama tahun lalu senilai Rp456,5 miliar.


Total beban operasional lainnya Rp450,07 miliar, bengkak dari Rp411,26 miliar. Itu terdiri dari beban gaji dan tunjangan Rp228,3 miliar, bengkak dari Rp227,51 miliar. Beban umum dan administrasi Rp219,52 miliar, bengkak dari Rp177,52 miliar. Kerugian transaksi mata uang asing Rp1,02 miliar dari sebelumnya nihil. Lain-lain Rp1,2 miliar, turun dari Rp1,64 miliar.


Laba operasional Rp140,41 miliar, menanjak dari posisi sama tahun sebelumnya Rp106,38 miliar. Jumlah ekuitas Rp3,4 triliun, melesat dari posisi akhir tahun lalu Rp3,38 triliun. Total liabilitas Rp8,03 triliun, menyusut dari akhir 2022 sebesar Rp10,5 triliun. Jumlah aset terakumulasi senilai Rp11,43 triliun, mengalami koreksi dari posisi akhir tahun sebelumnya senilai Rp13,89 triliun. (*)