EmitenNews.com - Indonesian Paradise Property (INPP) membukukan laba bersih Rp93,41 miliar. Meroket 6.045 persen dari episode sama tahun sebelumnya hanya Rp1,52 miliar. Alhasil, laba per saham dasar ikut melejit ke posisi Rp8,35 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp0,14. 


Lonjakan laba itu didukung pendapatan Rp831,48 miliar, melejit 53,82 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp540,56 miliar. Beban pokok pendapatan Rp285,47 miliar, membengkak dari edisi sama tahun lalu senilai Rp190,94 miliar. Laba kotor terakumulasi sebesar Rp546,01 miliar, melambung 56 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp349,61 miliar. 


Beban penjualan dan pemasaran Rp55,17 miliar, bengkak dari Rp23,1 miliar. Beban umum dan administrasi Rp308,82 miliar, bengkak dari Rp251,85 miliar. Beban pajak final Rp36,97 miliar, bengkak dari Rp28,75 miliar. Pendapatan operasi lainnya bersih Rp3,37 miliar, naik tipis dari Rp2,45 miliar. Laba usaha Rp148,4 miliar, melejit 206 persen dari sebelumnya Rp48,35 miliar. 


Penghasilan keuangan Rp6,7 miliar, naik dari Rp5,64 miliar. Beban keuangan Rp114,62 miliar, bengkak dari Rp101,96 miliar. Laba selisih kurs Rp9,78 miliar, melambung dari tekor Rp20,38 miliar. Bagian atas laba entitas asosiasi Rp3,58 miliar, meroket dari minus Rp13,25 miliar. Pendapatan dividen Rp77,85 miliar, menanjak dari episode sama tahun lalu Rp73,41 miliar. 


Laba penjualan investasi saham Rp2,03 miliar dari nihil. Laba sebelum pajak Rp133,76 miliar, melangit 1.735 persen dari posisi sama tahun lalu minus Rp8,18 miliar. Manfaat pajak penghasilan Rp21,47 miliar, mengalami penyusutan 26 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp29,27 miliar. Laba periode berjalan Rp155,24 miliar, melambung 636 persen dari fase sama tahun lalu Rp21,09 miliar. 


Jumlah ekuitas terakumulasi senilai Rp5,93 triliun, menanjak dari edisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp5,73 triliun. Total liabilitas tercatat Rp3,24 triliun, mengalami penyusutan dari posisi akhir 2022 senilai Rp3,42 triliun. Jumlah aset terkumpul Rp9,18 triliun, menanjak signifikan dari posisi akhir tahun lalu Rp9,16 triliun. 


Sektor Perhotelan menghasilkan pendapatan Rp342,0 miliar, tumbuh 73,2 persen YoY. Itu sebagian besar disebabkan industri perhotelan berkembang pesat di Bali. Mengingat status Bali sebagai pusat pariwisata, dan peningkatan aktivitas akhir-akhir ini, memainkan peran penting dalam mendorong peningkatan besar, dengan menyumbang 41 persen dari total pendapatan. 


Seiring dengan banyaknya wisatawan, sektor Komersial juga mendapat manfaat dari peningkatan lalu lintas pejalan kaki di mal, dan kembalinya tarif sewa normal. Sektor komersial perusahaan, menawarkan pilihan penyewaan unik dan penawaran interior mencapai pertumbuhan pendapatan kuat 19,3 persen. Kombinasi dinamis antara kedua sektor itu, berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan berulang 42 persen YoY. 


Presiden Direktur Paradise Indonesia, Anthony P Susilo, menjelaskan hasil positif itu terutama didorong sektor perhotelan, dan komersial. Peningkatan pendapatan berulang sebagai bukti kerja dalam merespons perubahan selera konsumen. “Kami akan terus berfokus pada pembangunan properti berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyajian ruang, dan pengalaman luar biasa,” tutur Anthony. 


Segmen penjualan properti Paradise Group juga menunjukkan pertumbuhan tiga kali lipat. Pertumbuhan itu, tidak lepas konsep modern, dan fokus pengembangan bisnis perusahaan dengan menghadirkan properti gaya hidup ikonik di kota-kota besar Indonesia terutama yang menjadi destinasi wisata. Perseroan menjalin kerja sama strategis dengan Bina Nusantara, sebuah institusi pendidikan Indonesia berkelas dunia, untuk mengembangkan Mall komersial di komplek hunian baru Pearl of Java (POJ) di kawasan Marina, Semarang. 


Peletakan batu pertama proyek 23Semarang telah dimulai pada 23 Oktober 2023. Proyek tersebut untuk menawarkan konsep mall Retail-Oasis, mengkombinasikan pusat perbelanjaan, dan ruang terbuka hijau seimbang dengan ruang komersial sehingga menciptakan harmoni. Fitur-fitur menggabungkan kekuatan elemen arsitektural dengan kondisi alam sekitar akan menjadikan mall 23Semarang sebagai destinasi ikonik kota Semarang, dan Jawa Tengah. (*)