EmitenNews.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memerintahkan aparatnya mengusut kasus kuburan beras bantuan sosial (Bansos) di Kota Depok, Jawa Barat. Senin (1/8/2022), pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk menelusuri ihwal penimbunan beras bantuan presiden dalam penanganan pandemi Covid-19 tersebut. Dipastikan penyaluran untuk masyarakat tidak terganggu, karena sudah diganti dengan beras baru. 

 

"Penelusuran ini merupakan tindak lanjut kami sesuai arahan dari Bapak Menko PMK untuk memastikan kejelasan kasus yang ada," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Andie Megantara dalam keterangannya, Selasa (2/8/2022).

 

Sejak kemarin, tim bantuan dan subsidi tepat sasaran (Bansub) dari Kedeputian Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, ke lapangan untuk menelusuri ihwal penimbunan beras di Kota Depok itu. Tim diturunkan atas perintah Menko PMK Muhadjir Effendy untuk mengklarifikasi kasus yang ramai di tengah masyarakat tersebut.

 

Beberapa hal telah didapat dari hasil koordinasi di lapangan itu. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepolisian Resort Metro Depok, ditemukan timbunan beras merek 'BERAS KITA'. Timbunan beras diduga merupakan beras Bantuan Khusus Presiden (Banpres) yang diberikan saat pandemi Covid-19 tahun 2020 yang disalurkan oleh Bulog melalui transporter JNE dengan kemasan 20 Kg dan 5 Kg.

 

"Jumlah beras diperkirakan kurang lebih 1 ton yang kondisinya saat ditimbun sudah tidak layak konsumsi, karena beras rusak dalam perjalanan menuju ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," tuturnya.

 

Pihak JNE, menurut Andie Megantara, mengakui beras tersebut memang Banpres tahun 2020 yang kondisinya saat ditimbun sudah tidak layak konsumsi. "Beras yang ditemukan tersebut kemungkinan dari penyaluran Banpres Tahap 2 dan 4 Tahun 2020. Pada tahun 2020 Pemerintah membagikan Bantuan Presiden berupa beras 25 kg pada tahap 2 dan 4 untuk 1.9 juta KPM di wilayah Jabotabek."

 

Andie Megantara memastikan, rusaknya beras tersebut tidak mengganggu proses penyaluran KPM. Pihak JNE sudah mengganti beras rusak dengan beras baru yang berkualitas sama kemudian disalurkan kepada para KPM. Untuk beras yang sudah tidak layak dikonsumsi tersebut ditimbun atau dikubur.

 

"Tim Kemenko PMK masih terus melakukan klarifikasi antara Polres Metro Depok dengan Kemensos dan JNE," terang Andie Megantara.

 

Sebelumnya warga Depok digegerkan oleh penemuan kuburan beras bantuan sosial (Bansos) sebanyak 20 kg atau kurang lebih 1 ton. Temuan tersebut berlokasi di kawasan Kampung Seran, Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya, Depok. ***