EmitenNews.com - PT Bumi Serpong Damai (BSDE) membiakkan investasi USD25 juta pada PT Elang Andalan Nusantara. Suntikan modal pada perusahaan penyedia aplikasi dompet digital DANA itu, dilakukan melalui anak usaha perseroan yaitu PT Sinar Pertiwi Megah (SPM).


Tindakan pengelola kota mandiri terbesar Indonesia, dan anggota kelompok usaha properti Sinar Mas Land tersebut untuk memperkuat investasi ekosistem digital. ”Investasi strategis itu, selain memberi nilai lebih kepada stakeholder, terkhusus pemegang saham di masa mendatang, juga akan memperkuat, dan memberikan nilai tambah bagi ekosistem digital perseroan,” tutur Hermawan Wijaya, Direktur Bumi Serpong Damai.


DANA masuk portofolio investasi jangka panjang perseroan, akan meningkatkan dan saling mendukung pada aktivitas pemasaran, partner strategis, mengembangkan pembayaran elektronik terintegrasi, aman, dan terpercaya untuk pengalaman digital lebih baik. Investasi kepada DANA, merupakan tonggak awal kerja sama strategis. 


Aliansi strategis antara perseroan sebagai pengembang properti terkemuka, dan DANA sebagai penyedia platform pembayaran digital dengan 115 juta pengguna seluruh Indonesia. ”Selain meningkatkan literasi, dan inklusi keuangan, juga memberi pengalaman digital lebih baik bagi konsumen kami, sehingga akan memperkuat kinerja perseroan di masa mendatang,” imbuh Hermawan. 


BSD City sebagai flagship project perseroan tercatat memiliki cadangan lahan 2.197 hektare (ha) lebih. Kini BSD City telah memasuki tahap III pengembangan, dan menjadi sumber pendapatan terbesar bagi perseroan. Paruh pertama 2022, perseroan membukukan pendapatan usaha Rp3,83 triliun, tumbuh 17,87 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp3,25 triliun. Kinerja positif itu, membuat fundamental perseroan makin solid. 


Posisi kas dan setara kas tumbuh 17,44 persen menjadi Rp9,12 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp7,77 triliun. Angka itu, tertinggi dibanding emiten properti lain di Indonesia. Berbekal kapitalisasi pasar Rp19,48 triliun per 29 Juli 2022, perseroan juga mencatat pertumbuhan aset. Pada triwulan II-2022, total aset tumbuh 3,61 persen menjadi Rp63,69 triliun, dibanding periode sama tahun lalu Rp61,47 triliun. (*)