Perkuat Modal Kerja, GTSI Teken Kredit Rp1,19 Triliun dari BNI (BBNI)
Ilustrasi PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) Raih kredit Rp1,19 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero). Tbk. (BBNI).Dok. Humpuss Group. InfoBEI.com.
EmitenNews.com - PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) senilai total Rp1,19 triliun. Emiten pelayaran Grup Humpuss itu, menandatangani fasilitas tersebut pada 1 Desember 2025. Grup usaha milik Hutomo Mandala Putra, atau Tommy Soeharto itu, menggunakan dananya untuk memperkuat modal kerja serta likuiditas perseroan.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, seperti dikutip Jumat (5/12/2025), GTSI menyampaikan bahwa fasilitas yang diperoleh terdiri atas dua jenis: Kredit Investasi Refinancing Kapal dan Standby L/C.
Fasilitas Kredit Investasi Refinancing Kapal diberikan dengan limit Rp365 miliar. Dana ini dialokasikan untuk refinancing kapal LNG Carrier Danaputri 1 milik GTSI yang dibangun pada 2006. Kredit berjangka waktu 60 bulan ini dikenakan bunga 8% dan mencakup masa tenggang (grace period) 6 bulan.
Kemudian, GTSI juga memperoleh fasilitas Standby L/C dengan limit USD50 juta atau setara Rp831,60 miliar. Fasilitas ini bakal dimanfaatkan untuk penerbitan SBLC/Demand Guarantee sebagai jaminan pembayaran pembelian bahan baku GTSI dan anak usaha.
Informasinya, untuk fasilitas SBLC, perseroan wajib menempatkan jaminan dana sebesar 20% dari plafon maksimal, yakni USD10 juta. Dari jumlah tersebut, USD6 juta dipenuhi dari pencairan fasilitas refinancing kapal. Sisanya akan dipenuhi setiap kali penerbitan SBLC.
Satu hal, manajemen menegaskan GTSI dan BNI tidak memiliki hubungan afiliasi. Transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi material karena nilainya melebihi 20% ekuitas perseroan. Ini termasuk kategori yang dikecualikan sehingga tidak memerlukan persetujuan pemegang saham dan cukup diungkapkan melalui keterbukaan informasi BEI.
Manajemen GTSI menyebut fasilitas kredit ini akan meningkatkan fleksibilitas keuangan dan mendukung operasional, terutama dalam memperkuat modal kerja, dan kemampuan likuiditas Perseroan sehingga meningkatkan kinerja operasional dan finansial. ***
Related News
Unilever (UNVR) Bagikan Dividen Interim Rp3,3 Triliun, Cek Jadwalnya
Terkoreksi 0,09 Persen, IHSG Ditutup Merah di Akhir Pekan
Berlanjut! PTPS Tegaskan Kesiapan Bagi Dividen Dua Kali Tahun Depan
EXCL Jual Habis Saham MORA Senilai Rp1,87 Triliun
PTPP Jelaskan Permohonan Pailit yang Diajukan Dua Subkontraktor
Sabet Lima Penghargaan BI, Bank Mandiri Tegaskan Peran Strategisnya





