EmitenNews.com - Bisnis berbasis nilai tak semata-mata menciptakan kemakmuran (prosperity), tetapi juga kesejahteraan (well being). Karena itu, Wakil Menteri (Wamen) BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dua hal itu hendaknya berjalan seimbang, saling melengkapi dalam praktis bisnis.


“Selain itu, nilai inti organisasi menjadi faktor keberlanjutan fundamental jangka panjang karena praktik bisnis di era masa kini adalah doing good is doing well," ujar Wakil Menteri (Wamen) BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam Webinar Values 20 atau V20, di Jakarta, Jumat (3/6/2022).


Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Indonesia baru saja memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2022, sehingga momentum tersebut tepat untuk membicarakan praktik bisnis berbasis Pancasila serta keutamaan nilai-nilai. Dengan kekayaan dan keutamaan nilai-nilai Pancasila, katanya, seluruh pihak dapat membangun Indonesia yang membanggakan serta menciptakan dunia yang lebih baik bagi umat manusia.


Ketua Engagement Group Business20 atau B20 Shinta Kamdani menawarkan tiga poin valuenomics untuk tumbuhnya perekonomian yang adil bagi masyarakat luas. Valuenomics adalah paham ekonomi yang meyakini bisnis berbasis nilai akan mampu menghadirkan bangsa sejahtera dan menciptakan dunia yang lebih baik.


Pertama, meletakkan manusia sebagai prioritas utama sekaligus pusat gravitasi bisnis, yang artinya mendahulukan kesejahteraan masyarakat luas dan bukan semata-mata mengejar profit. Kedua, yakni bisnis perlu dikembangkan dalam ekosistem inklusif dan berdampak nilai. Ketiga, harus adanya sikap ramah lingkungan.


Sementara Kepala Divisi Corporate Social Responsibility MIND ID Binahidra Logiardi mencontohkan salah satu implementasi noble purposes korporasi pada 2022 adalah menurunkan emisi karbon satu persen. "Ini kontribusi kami dalam pembangunan berkelanjutan dan mendukung perekonomian yang selaras dengan aneka tujuan pengembangan berkelanjutan atau SDGs.” ***