EmitenNews.com - Perekonomian nasional pada kuartal III (Q3-2022) mencetak pertumbuhan impresif sebesar 5,72% dan diperkirakan tetap solid di atas 5% selama 2022. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut masih solidnya pertumbuhan ekonomi menjadi bukti dukungan keberhasilan penanganan pandemi.


"Meski terjadi perlambatan, Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia bulan November 2022 masih bertengger pada level ekspansi sebesar 50,3 dan lebih tinggi dibandingkan Vietnam (47,4), Jepang (49), Myanmar (44,6), dan Malaysia (47,9)," uangkapnya pada acara Penutupan Rapat Pimpinan Nasional Kadin 2022, Jumat (2/12).


Airlangga mengatakan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia telah menjadi salah satu yang diakui terbaik di dunia. Kerja keras pelaksanaan vaksinasi yang tercatat lebih dari 420 juta telah meningkatkan imun hampir lebih dari 90% penduduk Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kolaborasi dan upaya bahu-membahu Pemerintah dengan seluruh stakeholder, termasuk dari kalangan dunia usaha.


Memanfaatkan kondisi perekonomian nasional yang membaik saat ini dan ditambah dengan keuntungan memiliki bonus demografi yang diperkirakan terjadi hingga 2035, salah satu yang dapat dilakukan yakni dengan mengakselerasi ekonomi digital.


Dengan nilai ekonomi digital di kawasan ASEAN yang diproyeksikan mencapai USD 330 miliar pada tahun 2025, Indonesia harus ikut mengambil peluang termasuk dengan mempersiapkan sumber daya manusia.


“Kita butuh 9 juta tenaga kerja dalam 15 tahun atau kita harus melahirkan 600 ribu tenaga kerja setiap tahun. Inilah tugas Kadin, akselerasi pendidikan agar digitalisasi yang sebagian besar tergantung SDM seluruhnya bisa dipersiapkan oleh anak-anak muda kita,” tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian


Upaya penyiapan talenta digital yang didorong melalui investasi di bidang pendidikan saat ini telah dimulai dengan kehadiran Apple Academy di Indonesia. Selain itu, IBM juga telah berencana untuk mendirikan Hybrid Cloud Academy di Batam. Di sisi lain, pembangunan data center yang merupakan infrastruktur digital yang paling penting dalam jangka pendek, juga tengah dilakukan di KEK Nongsa Digital Park dan diharapkan dapat menjadi game changer.


“Kemudian tentu salah satu dari digitalisasi adalah payment system. ASEAN sedang bicara payment system. Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam dengan QR Code yang diharapkan bisa dipakai di semua negara. Ini penting karena mengurangi kebutuhan terhadap dollar, jadi penguatan sistem. Ini menjadi penting agar ekosistem keuangan kita kuat,” ujar Airlangga.(fj)