EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan kemarin  ditutup menguat 0,03% atau 2,334 basis point ke level 6.600,677. Sementara investor asing melakukan penjualan bersih alias net sell sebesar Rp68 miliar.


IHSG hari ini diperkirakan masih bergerak pada rentang support di level   6585 - 6570 sedangkan untuk resistance di hari terakhir perdagangan tahun 2021 ini diperkirakan pada range 6620 hingga 6700, kata Liza Camelia Suryanata Senior Analis Henan Putihrai Sekuritas, Kamis (30/12/2021).


Lalu pertanyaan besarnya adalah mampukah IHSG menutup tahun ini di atas  Resistance 6620?


Liza menjelaskan bahwa market yang minim sentimen untuk penutupan tahun yang lebih bullish ini tampak kesulitan menembus Resistance jangka pendek di sekitar level 6620 untuk kesekian kalinya,  walau masih  diusahakan mampu tutup  persis di angka  6600. Doji yang terjadi di area Resistance ini pun cukup menggetarkan hati, apakah IHSG mampu ditutup tahun ini di atas Resistance; sehingga mampu menyediakan platform yang lebih lapang untuk Januari yang lebih ceria di sebaran 6670-6700 hingga 6750-6800. 


Adapun secara teknikal menurut Liza support MA10 & 20 setia menunggu pada level 6585-6570. Dengan melihat kondisi saat ini maka ada beberapa saham yang patut untuk dicermati seperti Surya Citra Media (SCMA), Summarecon Agung (SMRA), Sarana Menara Nusantara (TOWR) dan XL Axiata (EXCL).


SCMA Rekomendasi Speculative Buy,   Entry Level: 316; Target: 340-350;  Stoploss:  312. 


SMRA Rekomendasi Speculative Buy,  Entry Level: 800; Target: 845-855 / 890-900; Stoploss: 780.


TOWR Rekomendasi: Speculative Buy , Entry level : 1145;  Average Up >1160; Target :  1200-1225; Stoploss : 1130.


EXCL Rekomendasi: Buy,Entry Level :  3130-3100; Average Up >3140; Target:  3230-3250; Stoploss : 3030.


Bursa AS pada Rabu (29/12) ditutup menguat, kecuali Nasdaq ditutup sedikit melemah. Saham produsen chip membebani Nasdaq. Reli Santa Claus menopang DJIA dan S&P500 mencetak rekor baru tertingginya. Sektor konsumer menopang penguatan. Performa bursa AS sepanjang 2021 diwarnai sejumlah faktor, di antaranya kebijakan The Fed yang longgar, baik berupa pemberian stimulus maupun suku bunga rendah telah menopang pertumbuhan ekonomi. 


Kemudian, keberlanjutan pemulihan kesehatan masyarakat, dan kejelasan tapering The Fed. Tahun depan, pelaku pasar menilai pentingnya mencermati earnings and stock valuations. Bursa Eropa sebagian besar ditutup melemah. Kemarin, harga minyak tercatat stabil. Cadangan minyak mentah AS turun dari periode sebelumnya.