EmitenNews.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Senin (21/02/2022) melantik Arief Prasetyo Adi menjadi Kepala Badan Pangan Nasional (BPN). Pelantikan dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Istana Negara, Jakarta.


Pelantikan Arief Prasetyo Adi didasarkan pada Keppres Nomor 7/M Tahun 2022 tentang Pengangkatan Kepala Badan Pangan Nasional, yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Februari 2022. Sedangkan Andi dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 21/P Tahun 2022 tentang Pengangkatan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Februari 2022.


Dalam pengucapan sumpahnya kedua pejabat yang baru diangkat menyatakan janjinya untuk setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara.


"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” ucap Arief dan Andi menirukan sumpah jabatan yang dibacakan Kepala Negara.


Arief Prasetyo Adi sebelumnya menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT RNI. Setelah dilantik, Arief resmi memimpin Badan Pangan Nasional yang dibentuk Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional yang terbit pada Juli tahun lalu.


Sementara Andi Widjajanto menggantikan Gubernur Lemhanas sebelumnya, Agus Widjojo. Sebelumnya, Andi tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) pada awal masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.


Pelantikan diakhiri dengan pemberian ucapan selamat yang didahului oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin diikuti undangan yang hadir.


Turut hadir pada acara pelantikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.(fj)