EmitenNews.com - Cashlez Worldwide Indonesia (CASH) bakal menggelar private placement maksimal 143.112.551 helai alias 143,11 juta lembar. Pengeluaran saham baru tersebut dibalut nilai nominal Rp12 per eksemplar. Saat ini, perseroan tengah menjajaki sejumlah investor strategis dalam aksi korporasi tersebut.


Nah, untuk memuluskan rencana itu, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Rabu, 8 Maret 2023 pukul 10.00 WIB. Rapat akan berlangsung di Ruang Sriwijaya, Lantai 2, Hotel Grand Tjokro Jalan Daan Mogot nomor 63, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. 


Peserta berhak hadir dalam agenda tersebut harus terdaftar sebagai pemegang saham pada Senin, 13 Februari 2023. Pada rapat itu, akan dibahas dua agenda penting. Pertama, meminta persetujuan pemegang saham atas rencana private placement. Lalu, kedua persetujuan perubahan susunan dewan komisaris perseroan. 


Setelah mendapat persetujuan pemegang saham, aksi korporasi tersebut akan dihelat dalam rentang 2 tahun sejak persetujuan RUPSLB. Berdasar rencana, dana hasil aksi korporasi itu, 50 persen untuk modal kerja meliputi biaya operasional, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).


Selanjutnya, 50 persen untuk pengembangan pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dan pengembangan saluran pembayaran transaksi online to offline. Maklum, saat ini perseroan telah memfasilitasi pembayaran menggunakan QRIS melalui kerja sama dengan bank partner selaku penyelenggara/Acquirer QRIS.


Tahun ini, potensi menilik potensi pembayaran menggunakan QRIS, perseroan akan menjadi penyelenggara QRIS, di mana secara paralel dalam proses pengajuan persetujuan kepada Bank Indonesia (BI). Seiring dengan target BI tahun ini 45 juta dari satu miliar volume transaksi QRIS, perseroan melihat potensi sangat luar biasa dari perspektif tersebut.


Perseroan percaya program-program BI akan menstimulasi pengembangan pembayaran berbasis QRIS di masa mendatang. ”Oleh karena itu, dana hasil private placement akan dimaksimalkan untuk pengembangan fitur pembayaran berbasis QRIS,” tulis Irianto Kusumadjaja, Presiden Direktur Cashlez. 


Perseroan juga akan mengembangkan fitur paylater. Perseroan akan memperluas kerja sama dengan sejumlah mitra penyedia pembayaran berskema buy now pay later (BNPL) melalui channel payment via online maupun offline. Itu dengan harapan menjangkau pasar lebih luas. ”Termasuk kerja sama dengan bank-bank daerah untuk penetrasi pasar di luar pulau jawa, dan Bali,” imbuhnya.


Potensi ekonomi digital indonesia memasuki edisi 2023 menjumpai sejumlah tantangan sekaligus potensi. Meski begitu, ekonomi digital akan tetap tumbuh. Digitalisasi menjadi salah satu kendaraan untuk mencapai inklusi keuangan. ”Pada titik ini, belum ada kompetitor sebagai senyedia jasa pembayaran bergerak bidang payment gateway tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selain perseroan,” ucapnya. (*)