EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat Barito Pacific (BRPT) dengan idA+. Itu juga berlaku untuk obligasi Berkelanjutan I Tahun 2019-2020, dan Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2021-2022. Prospek peringkat perusahaan adalah stabil. 


Peringkat itu telah mempertimbangkan kinerja melemah bisnis petrokimia pada paruh pertama 2022 karena harga bahan baku lebih tinggi, dan koreksi permintaan global produk petrokimia. Kondisi itu, dimitigasi likuiditas kuat, dan perbaikan kinerja bisnis energi. Peringkat itu, mencerminkan posisi pasar kuat segmen operasional utama perseroan pada bisnis petrokimia melalui Chandra Asri Petrochemical (TPIA), dan bisnis energi panas bumi melalui Star Energy Group Holdings (SEGH).


Lalu, pembagian dividen baik dari anak-anak usaha utama, dan arus pendapatan stabil dari segmen energi panas bumi. Namun, peringkat dibatasi leverage keuangan moderat, akses tidak langsung terhadap arus kas operasional anak perusahaan, dan risiko melekat segmen operasi utama perusahaan. Peringkat akan dinaikkan kalau kinerja perseroan membaik tercermin dengan profil keuangan secara berkelanjutan, terutama leverage finansial sebagai hasil upaya penurunan utang, dan kemampuan menghasilkan arus kas lebih tinggi dari anak-anak usah. 


Namun, peringkat akan diturunkan jika terdapat penurunan dalam profil keuangan atau aliran arus kas dari anak-anak perusahaan secara berkelanjutan karena selisih menipis pada bisnis petrokimia, utang lebih besar dari proyeksi tanpa diiringi kemampuan menghasilkan arus kas lebih kuat, dan/atau bencana alam sangat memperburuk segmen panas bumi. Peringkat juga belum memperhitungkan belanja modal tambahan yang didanai dari utang untuk pembangunan kompleks petrokimia kedua di bawah Chandra Asri, karena keputusan investasi final belum difinalisasi.


Berdiri pada 1979, Barito Pacific, perusahaan induk investasi besutan Prajogo Pangestu. Saat ini, perusahaan beroperasi pada dua segmen utama, petrokimia dan energi panas bumi, melalui kepemilikan saham mayoritas pada Chandra Asri Petrochemical, dan Star Energy. Per 30 Juni 2022, pemegang saham Barito Pacific Prajogo Pangestu 70,85 persen, Barito Pacific Lumber 1,20 persen, Tunggal Setia Pratama 0,34 persen, saham diperoleh kembali 0,60 persen, dan lainnya 27,01 persen. (*)