EmitenNews.com - PT Trisula Textile Industries (BELL) sepanjang tahun ini mematok penjualan Rp462,24 miliar. Proyeksi itu melesat 8 persen dari torehan tahun lalu senilai Rp428 miliar. Lalu, laba sebelum pajak ditarget tumbuh 8 persen. 


Nah, untuk memburu target tersebut, Trisula Textile telah menyiapkan sejumlah strategi. Antara lain meningkatkan penjualan, pemasaran dengan mengoptimalkan jaringan distribusi, dan meningkatkan sinergi dengan entitas anak. Terus mengembangkan momentum saluran penjualan online berturut-turut pada 2020, dan seterusnya.


Mengembangkan produk JOBB yang lebih kasual untuk menyasar konsumen muda. Meningkatkan penjualan kain pasar ekspor karena perseroan telah melihat penjualan ekspor secara bertahap mendapatkan lebih banyak pasar pada 2021. Dan, terus meningkatkan kepatuhan Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk memenuhi target pada 2030.


Environmental meliputi peningkatan efektivitas pengelolaan IPAL, melakukan pengujian mandiri, & laboratorium terakreditasi. Mengendalikan emisi udara & kebisingan. Mengelola limbah B3 sesuai dengan peraturan, dan perundangan berlaku. Mengutamakan menggunakan bahan baku ramah lingkungan. 


Social terdiri dari pemanfaatan tenaga kerja lokal. Implementasi kesetaraan gender. Meningkatkan kompetensi semua level karyawan. Bekerja sama dengan instansi terkait untuk tujuan pemberdayaan masyarakat, dan memastikan pemenuhan K3L dalam proses produksi. 


Governance antara lain dengan penerapan transparansi, kemandirian, pertanggungjawaban, dan kewajaran di Perusahaan. Melaksanakan komunikasi antikorupsi. Mematuhi kode etik, dan perilaku bisnis. Sepanjang tahun lalu, kinerja perseroan kurang memuaskan. Di mana, penjualan menukik 20,5 persen menjadi Rp428 miliar dari periode sama 2020 di kisaran Rp538 miliar. 


Koleksi laba kotor turun 5 persen menjadi Rp120 miliar dari edisi sama 2020 senilai Rp127 miliar. Laba usaha meroket 106,3 persen menjadi Rp22 miliar dari tahun sebelumnya Rp11 miliar. Dan, laba bersih melangit 115,3 persen menjadi Rp2 miliar, dibanding periode sama 2020 dengan tabulasi rugi Rp16 miliar. (*)