EmitenNews.com—PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat pendapatan bunga bersih Rp641,08 miliar hingga periode 30 Juni 2022 naik tajam dari Rp139,08 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan Kamis menyebutkan, laba operasional diraih Rp35,32 miliar usai mencatat rugi operasional Rp43,84 miliar tahun sebelumnya.

 

Laba sebelum pajak diraih Rp37,29 miliar dari rugi sebelum pajak Rp46,77 miliar tahun sebelumnya. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik tercatat Rp28,92 miliar dari rugi Rp46,77 miliar tahun sebelumnya.

 

Total aset perseroan mencapai Rp14,61 triliun hingga periode 30 Juni 2022 naik dari total aset Rp12,31 triliun hingga periode 31 Desember 2021.

 

Penerimaan tinggi masyarakat terhadap Aplikasi Jago mendorong jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 3 juta nasabah pada akhir Juni 2022. Jumlah nasabah ini tumbuh lebih dari 100 persen dalam 6 bulan atau tercatat 1,4 juta nasabah pada akhir 2021.

 

"Kami memaknai pertumbuhan ini sebagai apresiasi terhadap upaya kami dalam menghadirkan aplikasi perbankan yang menjawab kebutuhan nasabah,” ujar Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar melalui keterangan resminya, Kamis (21/7/2022). 

 

Meningkatnya jumlah nasabah mendorong DPK tumbuh 253 persen menjadi Rp 6,1 triliun secara year on year (yoy). Secara year to date, DPK tumbuh 65,9 persen dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp 3,68 triliun. 

 

Lebih rinci current account savings account (CASA) meningkat 643 persen secara yoy menjadi Rp 3,87 triliun, sedangkan deposito tumbuh 85 persen menjadi Rp 2,23 triliun. Hal ini membuat struktur biaya dana semakin membaik yang tercermin pada rasio CASA terhadap total DPK mencapai 63 persen.

 

Peningkatan CASA membuat Bank Jago berhasil menjaga beban bunga dan beban syariah tetap rendah, yakni Rp 64 miliar pada kuartal II 2022. Angka tersebut naik hingga 200 persen dari tahun sebelumnya.