EmitenNews.com - Puri Sentul Permai (KDTN) baru menyerap dana hasil initial public offering (IPO) Rp2,21 miliar. Itu berarti hanya 6,69 persen dari total koleksi dana IPO sejumlah Rp33,17 miliar. Dana tersebut untuk pembangunan 2 family suite.
Sejatinya, anggaran untuk pembangunan 2 family suite itu hanya Rp1,98 miliar. Namun, rupanya mengalami lompatan biaya sekitar Rp238,73 juta. Dengan begitu, pembangunan 2 family suite tersebut menyedot alokasi anggaran tidak kurang dari Rp2,21 miliar.
Sementara untuk pembangunan 5 outlet Express dengan alokasi Rp28,71 miliar nihil realisasi. Lalu, anggaran untuk ICT Rp991,99 juta juga masih mangkrak. Yang juga belum terserap yaitu anggaran untuk modal kerja sebesar Rp1,48 miliar.
Dengan data dan fakta tersebut, dana hasil initial public offering masih menganggur sejumlah Rp30,95 miliar. Ya, pada 31 Oktober 2022, Puri Sentul menggelar IPO perolehan dana kotor Rp37,5 miliar. Lalu, dana tersebut dipotong biaya-biaya Rp4,32 miliar. Alhasil, hasil bersih dana IPO senilai Rp33,17 miliar. (*)
Related News
KDTN Guyur Dividen hingga Siapkan Strategi Bisnis Jitu di 2024
Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Para Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
Indospring (INDS) MInta Restu Stock Split Saham 1:10
Ambles 35,8 Persen, Laba Indocement (INTP) Tersisa Rp238M di Kuartal I
Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
PGN (PGAS) Sebut Suplai Gas Bumi ke Freeport Smelter Tembaga