EmitenNews.com - Waskita Karya (WSKT) mengakselerasi pengerjaan Bendungan Mbay. Itu sesuai arahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kala meninjau area proyek di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penuntasan Bendungan Mbay sangat penting agar manfaat proyek segera dapat dirasakan masyarakat, khususnya dalam mendukung pertanian produktif, penyediaan air bersih, dan pengurangan risiko banjir.

”Proyek Strategis Nasional (PSN) itu, bisa dimaksimalkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, termasuk pengembangan pariwisata lokal,” tukas Gibran, sapaan akrab Gibran Rakabuming Raka. 

Perseroan berkomitmen menyelesaikan Bendungan Mbay secara tepat waktu, dan mutu. Proyek tersebut akan mendukung sasaran swasembada pangan, ketahanan energi, dan air sebagai fondasi dalam membangun kemandirian bangsa. 

”Bendungan Mbay nantinya mampu menyuplai air irigasi ke lahan seluas 6.240 hektare (ha). Maka diharapkan produksi pertanian wilayah Kabupaten Nakegeo, khususnya Desa Rendubutowe bisa meningkat," tegas Dhetik Ariyanto, Direktur Operasi II Waskita Karya.

Nah, dari sisi ketahanan energi dan air, lanjut Dhetik, bendungan dengan luas genangan 587,61 ha tersebut mendukung potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 117,5 Mega Watt. Kemudian dapat menyediakan layanan air baku 205 liter per detik. ”Bendungan Mbay berkapasitas tampung normal 52,89 juta meter kubik (m3). Pembangunan bendungan memperhatikan pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Proyek ini didesain bisa mereduksi banjir wilayah hilir seluas 3.200 ha," ucapnya.

Waskita, meyakini proyek tersebut akan memberikan multiplier effects ke masyarakat di sekitar, sehingga berdampak langsung terhadap perokonomian dan kesejahteraan masyarakat di sana. Apalagi, kata Dhetik, Bendungan Mbay juga dirancang sebagai destinasi wisata baru di Pulau Flores.

"Sebagai BUMN Konstruksi telah berpengalaman lebih dari 64 tahun membangun infrastruktur, kami bangga dapat terus mendukung program pemerintah. Selanjutnya, Waskita akan terus membangun berbagai infrastruktur guna mendorong pembangunan serta pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia," jelas Dhetik.

Sebagai informasi, Bendungan Mbay merupakan salah satu dari 77 PSN dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025–2029. Proyek senilai Rp1,47 triliun itu, ditarget rampung pada 2026.

Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita Karya-Bumi Indah ditunjuk untuk mengerjakan Bendungan Mbay Paket I. Saat ini realisasi pembangunannya telah mencapai 75,28 persen. Selain Mbay, ada lima bendungan garapan Waskita Karya masuk daftar 77 PSN. Mislanya, Bendungan Jragung, Bener, Tiga Dihaji, Karangnongko, dan Cibeet. (*)