PYFA Perkenalkan Logo Baru, Sahamnya Melambung

Direksi PYFA dari kiri ke kanan: Antes Eko Prasetio (CCO PYFA), Sinta Ningsih (CFO PYFA), Lee Yan Gwan (CEO PYFA), Bedjo Stefanus (COO PYFA), dan Yenfrino Gunadi (Deputy CEO PYFA) meluncurkan umbrella brand PYFA di Jakarta (24/8/2025).
EmitenNews.com - PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) emiten farmasi ini gencar memperkenalkan identitas logo barunya yang akan menjadi identitas bersama induk usaha dan tiga anak perusahaannya, yakni PT Holi Pharma, PT Ethica Industri Farmasi, serta Probiotec Pty. Ltd. asal Australia.
Peluncuran identitas ini dilakukan bertepatan dengan perayaan ulang tahun pertama PYFA Group. Perubahan logo tersebut dimaknai sebagai upaya menyatukan entitas bisnis di bawah satu payung, sekaligus rencana arah pengembangan perusahaan yang lebih luas ke pasar regional maupun global.
Direktur Utama PYFA, Lee Yan Gwan dalam siaran persnya Minggu (24/8) menyampaikan, “Identitas ini menjadi payung yang menyatukan seluruh anak usaha di bawah PYFA Group, menghadirkan sinergi yang kuat, dan menginspirasi kami untuk terus berinovasi demi kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia dan dunia.”
Selain peresmian logo, PYFA juga melaksanakan program Gerakan Sejuta Vitamin dengan membagikan 12.000 butir produk vitamin PYFATON garapan emiten PYFA tersendiri kepada pengunjung Car Free Day di kawasan Sudirman–Senayan. Inisiatif ini menjadi bagian dari rangkaian aksi social campaign isu kesehatan masyarakat.
Saham PYFA hari ini menghijau 8,26% nyaris menyentuh ARA atau Auto-Rejection Atas yakni, di Rp590 pada penutupan sesi I Selasa siang (26/8).
Seperti diketahui, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) di Semester I - 2025 mencatatkan rugi bersih sebesar Rp213,20 miliar atau melonjak 108,44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai sebesar Rp102,28 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (1/8/2025), kenaikan rugi bersih tersebut disebabkan oleh lonjakan beban pokok pendapatan dari sebelumnya Rp260,47 miliar menjadi Rp1,09 triliun.
Selain itu, beban umum dan administrasi juga naik drastis menjadi Rp227,22 miliar dari sebelumnya Rp79,84 miliar. Beban penjualan dan pemasaran turut meningkat menjadi Rp126,29 miliar, serta beban keuangan yang melonjak menjadi Rp151,72 miliar dari Rp62,31 miliar.
Related News

Gozco Plantations (GZCO) Umumkan Buyback Saham

BRI Hadirkan UMKM Kuliner & Cashback di Kampoeng Tempo Doeloe 2025

CSAP Sebut Direktur Borong 3,12 Juta Saham Harga Pasar

KRYA Ganti Pengendali, 748 Juta Saham Dilego Rp33 per Lembar

INCO Beberkan Kebocoran Pipa Minyak di Luwu Timur

Pengendali NINE Lepas Lagi 100 Juta Lembar Harga Akuisisi