EmitenNews.com - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat 5,31% ke level Rp 119 pada penutupan sesi 1, Senin (17/7/2023). Penguatan saham GOTO ini melanjutkan rally hari ke empat.

 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), GOTO dibuka melemah dan tak berapa lama kemudian langsung meloncat ke zona hijau hingga menyentuh level Rp119. Penguatan ini membuat saham GOTO melesat 12,26% dalam empat hari terakhir.

 

Penguatan yang terjadi disertai dengan volume yang sangat besar. Tercatat 4,29 miliar saham GOTO diperdagangakan dengan nilai transaksi hampir menyentuh Rp500 miliar, tepatnya Rp498,8 miliar.

 

Dalam 3 hari terakhir, terjadi arus masuk dana investor asing senilai Rp59,3 miliar ke saham GOTO. Rincian Rabu 12 Juli 2023, asing net buy GOTO sebesar Rp 31,2 miliar. Kemudian sehari setelahnya asing kembali membeli bersih saham GOTO senilai Rp 16,8 miliar. Terakhir, Jumat 14 Juli 2023, asing net buy senilai Rp 11,3 miliar.

 

Salah satu sentimen positif bagi GOTO adalah terjadinya perpindahan minat investor ke saham teknologi khususnya terkait artificial intelligence (AI). Hal ini terlihat dari indeks Nasdaq Composite (IXIC) yang telah melesat 35,88% sejak awal tahun. Indeks Nasdaq merupakan indeks yang sebagian besar berisi saham-saham teknologi.

 

Riset Jefferies menyebutkan pasar saham AS sejatinya lebih rentan terhadap potensi penurunan laba bersih yang akan datang dengan adanya ancaman resesi setelah reli dari level terendah Oktober lalu. 

 

“Namun, sektor teknologi memiliki narasi baru yang kuat untuk dirayakan dalam bentuk AI, yang menciptakan potensi baru di tengah adanya ancaman penurunan kinerja ekonomi” tulis riset tersebut.

 

Analis sektor teknologi MNC Sekuritas Andrew Susilo menjelaskan perbedaan valuasi antara saham-saham teknologi di AS dan Hong Kong sebenarnya memberikan peluang adanya rotasi geografis.

 

“Saat ini Nasdaq sudah terapresiasi tinggi sementara Hang Seng lagging, dengan narasi baru terkait AI dan ML, ada potensi shifting yang besar dari wilayah geografis dengan saham yang valuasinya sudah premium ke negara dengan pasar saham yang valuasinya masih murah” kata Andrew.