Maka itu, kata Andrew, pasar saham Indonesia berpeluang menerima aliran modal asing mengingat valuasi IHSG yang masih sangat rasional dengan rasio Price to Earnings (PER) di kisaran 13 kali.
“Tech sector bisa mendapatkan inflow karena ada tiga narasi besar yang potensial. Pertama, tahun ini suku bunga masih naik tapi tahun depan bisa turun ini jadi katalis positif. Kedua, tech company fokus pada bottom-line dan ketiga tren AI & ML yang bakal menguntungkan para first mover” katanya.
Di Indonesia, saham teknologi yang ada dalam pantauan Andrew adalah GOTO sebagai kandidat. Menurutnya contoh konkret penerapan tersebut di bisnis GOTO adalah di segmen consumer lending lewat GoPaylater Cicil.
“Setiap transaksi di platform GOTO akan menghasilkan data pelanggan yang dapat diberdayakan melalui pendekatan analitik dan memberikan wawasan bisnis tentang perilaku pelanggan seperti preferensi. Hal ini juga dapat digunakan untuk menghasilkan penilaian kredit yang akan mengoptimalkan imbal hasil yang disesuaikan dengan risiko untuk portofolio kredit,” tulis riset MNC Sekuritas.
Related News
BIKE Bukukan Penjualan Rp 430,28 Miliar Sepanjang 2023
Penjualan Oke, Maret 2024 Laba Champ Resto (ENAK) Melejit 406 Persen
Sumber Energy (SGER) Tabur Dividen Rp129 Miliar, Telisik Jadwalnya
AgenBRILink Berprestasi di Yogyakarta, BRI (BBRI) Berikan Hadiah Mobil
Ikuti! Berikut Jadwal Dividen Saratoga (SRTG) Rp22 per Lembar
Tandai! Ini Rentetan Jadwal Dividen Tigaraksa (TGKA) Rp342 per Lembar