EmitenNews.com - Saham PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil bertahan di zona hijau di saat bursa saham merah membara akibat peningkatan ketidakpastian politik.


Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO sempat melesat ke Rp64, sebelum ditutup pada level Rp62 pada sesi I, Senin (23/10/2023), atau naik 2% atau 3,33% dibandingkan akhir pekan lalu.


Pada pagi ini, GOTO mencatatkan volume 2,29 miliar dengan nilai transaksi Rp143,39 miliar. Perdagangan saham GOTO tergolong ramai dan mencetak top volume pada sesi I. Pada saat yang sama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga menyentuh level 6.730,88 atau turun 1,6%, sebelum ditutup pada level 6.762,96 pada sesi I, turun 1,26% dari akhir pekan lalu.


Saham GOTO masih bergerak atraktif setelah ada isu sejumlah mantan direksinya akan melepas sebagian saham yang dimiliki dalam jangka menengah. Mereka adalah mantan CEO GOTO Andre Sulistyo, pendiri Gojek Kevin Aluwi dan Founder & Komisaris GOTO William Tanujaya. Hal ini memancing kritikan banyak investor ritel di forum-forum investor karena harga saham masih dalam kondisi koreksi baik sejak awal tahun ini maupun sejak IPO.


Namun, kekhawatiran pasar langsung ditepis oleh CEO GOTO Patrick Walujo yang menyatakan keputusan ketiga orang tersebut merupakan keputusan pribadi bukan keputusan manajemen maupun para investor. Patrick menegaskan GOTO akan terus tumbuh dan memiliki permodalan yang cukup untuk setiap unit bisnisnya.


“Statement Patrick Walujo sebagai CEO GoTo sudah clear bahwa langkah perusahaan menuju profitabilitas jelas sehingga sudah seharusnya untuk kembali fokus pada upaya perusahaan terus memperbaiki fundamental," ujar analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery.


Michael menambahkan Patrick Walujo juga hadir di pasar saat harga saham GOTO mengalami koreksi dalam. Ini merefleksikan manajemen GOTO percaya diri terhadap performa keuangan GOTO di masa depan. "Manajemen juga yakin bahwa saham GOTO masih undervalued dan punya strong growth potential. Dengan kata lain, manjemen goto expect valuasi saham goto akan naik kedepannya," ujarnya.


Berdasarkan konsensus Bloomberg target harga rerata dari para analis untuk GOTO masih berkisar di level Rp120,57. Dibandingkan konsensus potensi kenaikan harga mencapai sekitar 100% dibandingkan harga pada saat ini. MayBank Sekuritas Indonesia memasang target Rp153. Kemudian Mandiri Sekuritas di Rp130. Beberapa analis perusahaan sekuritas ternama cenderung masih menetapkan target harga GOTO di atas Rp100. Misalkan Morgan Stanely di Rp121, CGS-CIMB Rp130, Deutsche Bank Rp125, Mirae Asset Securities Rp135.


Berdasarkan data kepemilikan saham GOTO per 30 September 2023, yang dirilis baru baru ini di website perusahaan, investor ritel domestik hanya memiliki porsi 10,7% dari total saham yang diterbitkan. Sementara total pemegang saham dalam negeri baik ritel dan institusi mencapai 21,6%.


Sebagian besar saham GOTO masih dipegang oleh investor asing yang memiliki porsi 78,39% dari seluruh saham yang dterbitkan. Institusi besar antara lain Softbank melalui SVF GT Subco dengan porsi 7,73% dan Taobao China Holding Limited dengan porsi 8,84%. Tercatat sekitar 766 institusi asing menggenggam saham GOTO dengan porsi 55,24%.