EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut rasio kapitalisasi pasar modal Indonesia baru mencapai 48 persen. Angka ini menggambarkan bahwa ukuran sektor keuangan domestik terhadap perekonomian masih relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara ASEAN.


"Negara-negara di sekitar kita yang lebih maju seperti Malaysia, Thailand, atau Singapura, mereka bisa memiliki rasio kapitalisasi pasar modal hingga mencapai mendekati 100 persen," ungkap Menkeu Sri Mulyani dalam acara "LIKE IT : Sustain Habit in Investing, Invest in Sustainable Instruments" yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (12/8).


Oleh karena itu ia menilai Indonesia memiliki peluang untuk terus meningkatkan peranan pasar modal sebagai salah satu sektor keuangan yang bisa menjadi perantara yang baik dan produktif.


Tak hanya dari segi kapitalisasi pasar modal, Sri Mulyani melihat terdapat tantangan sektor keuangan Indonesia lainnya, seperti masih berorientasi kepada akumulasi dana bersifat jangka pendek.


Kondisi tersebut tentunya sangat menyulitkan pada saat kebutuhan pembangunan atau kebutuhan perekonomian yang sering membutuhkan sumber dana jangka panjang, misalnya untuk pembangunan infrastruktur.


"Pembangunan infrastruktur biasanya membutuhkan dana yang sangat besar dan kemampuan untuk mengembalikannya juga membutuhkan jangka waktu yang panjang. Katakanlah 20 tahun, bahkan bisa 30 tahun ," jelas Sri Mulyani.