Ratu Prabu (ARTI) Ungkap Struktur Saham, Ada PTBA Kempit 9,37 Persen

Ilustrasi: Gedung Kantor usaha ARTI
EmitenNews.com - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) yang tercatat di Papan Pemantauan Khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 29 Agustus 2025 kepada Ototritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Dalam laporan yang disampaikan PT Ficomindo Buana Registrar sebagai Biro Administrasi Efek (BAE) yang mengelola registrasi kepemilikan saham ARTI pada Senin (15/9) disebutkan total saham tercatat ARTI berjumlah 7,84 miliar saham.
Komposisi kepemilikan saham saat ini, antara lain:
- PT Ratu Prabu memegang 2,59 miliar saham atau setara 33,06%,
- PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) melalui entitas terkait memegang 735 juta saham atau 9,37%,
- Direktur ARTI Burhanuddin Bur Maras memegang 22,73 juta saham (0,29%),
- Komisaris Pradnando A. Ronoamiseno memegang 120,46 juta saham (1,54%),
- Sisanya dimiliki oleh publik (masyarakat) sebanyak 4,37 miliar saham atau 55,72%.
Dari total saham tersebut, saham free float ARTI tercatat sebesar 52,07% atau 4,08 miliar saham, sesuai ketentuan BEI. Jumlah pemegang saham tercatat 9.866 investor, turun tipis dari sebelumnya 9.867 investor.
Sebagai informasi, Saham ARTI disuspensi berulang kali oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2020 hingga 2025. Suspensi diberlakukan lantaran perusahaan belum menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2019 dan laporan keuangan interim per 31 Maret 2020.
Suspensi tersebut sempat dicabut pada 23 November 2023 karena Ratu Prabu telah memenuhi seluruh kewajiban, termasuk pembayaran denda. Namun, suspensi saham ARTI kembali berlangsung hingga saat ini.
ARTI pernah menyampaikan laporan keuangan kuartal I-2025 tepat waktu meski laporan keuangan tahunan 2024 sempat terlambat.
PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) bergerak dalam bidang investasi di bidang energi. Didirikan pada bulan Maret 1993. Sebelumnya bernana PT. Arona Binasejati dan bisnis awalnya bergerak dalam bidang industri manufaktur wooden furniture, yaitu industri perabot dan kelengkapan rumah tangga yang terbuat dari kayu, bambu dan rotan.
ARTI IPO pada 30 April 2003, Saham yang dilepas sebanyak 95.000.000 pada harga perdana Rp650 per lembar. Sehingga dana yang diraup dari IPO sebesar Rp61.750.000.000.
Bertindak sebagai Penjamin Emisi Utama PT. Harumdana Sekuritas dan PT. Suprasurya Danawan Sekuritas
Related News

Andreas Mikhael Resmi Jadi Direktur Bank IBK (AGRS)

Didepak BEI, JKSW Putuskan Buyback Saham Rp59 per lembar

Bos Armada Berjaya (JAYA) Borong Lagi 1,2 Juta Saham!

Direktur MEDS Beruntun Lepas 2,7 Juta Saham Harga Pasar

PINTU Rilis xStocks! Buka Akses Token Saham untuk Investor Kripto

BNI Resmi Jadi Mitra Transaksi Non Tunai di IDW 2025