EmitenNews.com - Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025 di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mencapai Rp1,83 triliun. Dana sebanyak itu, disalurkan untuk 42.982 debitur yang tersebar di provinsi berbasis kepulauan ini. Kementerian Keuangan mencatat skema mikro menjadi skema dengan penyaluran terbesar, Rp1,32 triliun untuk 40.756 debitur.

“Total penyaluran KUR sampai dengan 31 Agustus 2025 yakni Rp1,83 triliun dengan penyaluran terbesar adalah melalui Bank BRI mencapai total Rp1,49 triliun,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi NTT, Kemenkeu Adi Setiawan dalam jumpa pers di Kupang.

Dalam catatan Kemenkeu, seperti dikutip Jumat (26/9/2025), skema mikro menjadi skema dengan penyaluran terbesar dengan total penyaluran Rp1,32 triliun untuk 40.756 debitur. Penyaluran per sektor didominasi oleh perdagangan besar dan eceran senilai 54,24 persen.

Sementara itu, menurut wilayah penyaluran terbesar adalah di Kota Kupang dengan total penyaluran Rp186,89 miliar untuk 2.533 debitur. Untuk wilayah terendah di Kabupaten Sabu Raijua dengan penyaluran Rp3,16 miliar.

Realisasi penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di NTT sampai 31 Agustus 2025 sebesar 207,35 miliar untuk 43.762 debitur.

Penyaluran terbesar melalui Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan total Rp203,42 miliar untuk 43.170 debitur. Kemudian, diikuti Pegadaian Rp1,63 miliar, dan PT Bahana Artha Ventura Rp1,45 miliar.

Sementara itu, menurut wilayah penyaluran terbesar adalah pada Kabupaten Manggarai dengan total penyaluran Rp21,45 miliar untuk 4.308 debitur, sedangkan yang terendah di Kabupaten Sumba Tengah dengan jumlah Rp1,47 miliar.

Menurut Adi Setiawan, dengan jumlah realisasi penyaluran UMi yang tergolong masih kecil, pihaknya mengupayakan ruang sosialisasi dan edukasi pengajuan pinjaman bagi para pelaku usaha demi memacu peningkatan sebelum akhir tahun 2025. 

Menko Muhaimin Iskandar optimistis 4 juta tenaga kerja terserap

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar optimistis 4 juta tenaga kerja akan terserap bila penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dipercepat.

"Dua juta UMKM yang mendapatkan KUR percepatan ini, berarti minimal 2 juta kali 2 ya, 2 juta kali 2 tenaga kerja. Berarti 4 juta tenaga kerja lebih yang akan terserap apabila KUR segera diluncurkan dan diturunkan," kata Menko Muhaimin Iskandar dalam keterangan di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Penyaluran percepatan KUR ditargetkan diberikan kepada 2,3 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada 2025.

Percepatan penyaluran KUR kepada UMKM penting agar penyerapan tenaga kerja dari sektor UMKM semakin besar dan mengurangi angka pengangguran.

Oleh karena itu Menko Muhaimin Iskandar mendorong seluruh perbankan dan pihak terkait untuk mempercepat penyaluran KUR demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air melalui UMKM. 

Sebelumnya, pemerintah telah merilis paket stimulus ekonomi 8+4+5 yang terdiri atas 8 program akselerasi pada 2025. Lalu, 4 program dilanjutkan di program 2026, dan 5 program penyerapan tenaga kerja.

Menko Muhaimin Iskandar memastikan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat akan bekerja keras agar stimulus ekonomi ini berjalan efektif untuk mengentaskan kemiskinan dan menyerap tenaga kerja. ***