Rencana Muhammadiyah Dirikan Bank Segera Terwujud, Ini Kata OJK

Ilustrasi Muhammadiyah berencana mendirikan bank. Dok. Ist. Muhammadiyah.
EmitenNews.com - Rencana Muhammadiyah mendirikan bank bakal berjalan mulus. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera mengeluarkan izin untuk pendirian Bank Syariah Muhammadiyah (BSM) pada tahun ini. Dalam sebulan ke depan, proses perizinan tersebut selesai.
Dalam keterangannya yang dikutip Jumat (27/6/2025), Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan pihaknya sedang memproses perizinan pendirian bank milik Muhammadiyah tersebut.
"Iya, kayaknya sudah mau keluar izinnya ini, enggak lama lagi. Mungkin sebulan ini, saya kira sudah keluar," ujar Dian Ediana Rae usai Opening BSI International Expo 2025, di Jakarta International Convention Center, Kamis (26/6/2026).
Nantinya, Muhammadiyah terlebih dahulu mendirikan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS). Namun demikian, BPRS ini masih mengkaji fokus bisnisnya, apakah akan menjadi bank komersial atau model bisnis close loop alias layanan hanya terbatas pada anggota.
"Muhammadiyah akan mengeluarkan dulu yang namanya BPRS, nah itu menjadi prototype sebetulnya. Jadi apakah nanti akan bergerak ke arah bank komersial yang gede itu sedang mereka pikirkan," kata Dian.
Dalam penilaian Dian, Muhammadiyah sebagai organisasi memiliki keunikan tersendiri. Oleh karena itu, OJK menyerahkan kepada Muhammadiyah sepenuhnya dalam mengembangkan bank syariahnya.
Muhammadiyah berencana mentransformasi salah satu Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) milik Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (Uhamka), yaitu BPRS Matahari Artha Daya di Ciputat, Tangerang Selatan untuk menjadi perusahaan cangkang. Bank itu akan menaungi BPRS lain milik Muhammadiyah, yang akan masuk menjadi pemegang saham.
"Setelah itu nanti akan ditransformasi. Itu sebenarnya ganti nama dulu, terus kemudian baru yang lainnya. Nanti mudah-mudahan bisa begitu. nanti mungkin sampai bank umum juga," katanya.
Sebelumnya, Muhammadiyah membidik bank syariah miliknya akan meluncur pada tahun ini. Mereka akan mengakuisisi BPRS Uhamka,
"Jadi yang diambil itu BPRS-nya Uhamka, ditransformasi menjadi bank KBMI I dan seterusnya. Itu yang ditransformasi dan sudah disetujui oleh OJK. Satu yang diambil, bukan merger," ungkap Wakil Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Mukhaer Pakkanna, usai acara Kolaborasi Strategis Muhammadiyah dan DMMX di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Menurut Mukhaer Pakkanna, PP Muhammadiyah memiliki sebanyak 17 BPRS, yang sulit untuk dilebur menjadi satu. Karena itu, dipilih satu BPRS menjadi perusahaan cangkang untuk mendirikan Bank Umum Syariah (BUS).
BPRS Matahari Artha Daya yang menjadi bank, kemudian BPRS lain ikut gabung. BPR lain bisa memegang saham ke bank yang baru. Satu yang magnet, ditransformasi menjadi bank. Setelah itu, yang lain akan masuk juga. Melebur, bukan merger.
"Rencana mungkin tahun ini sudah datang BSM. Ini lagi konsolidasi, termasuk permodalannya, minimal Rp100 miliar untuk buku 1, habis itu baru lompat ke buku 4 untuk bank umum," ungkap Mukhaer Pakkanna. ***
Related News

Sun Life Indonesia, Gen-Z Paling Rentan di Tengah Tekanan Inflasi

BRI Guyur KUR Rp69,8T ke 8,3 Juta Debitur UMKM

BTN Pacu Budaya Kerja Berkelanjutan

Pemerintah Bangun 55 Pembangkit EBT di 15 Provinsi

Investigasi Kementan: Mayoritas Beras di Pasaran Tak Sesuai Standar

Medco Nilai PLTP, Proyek EBT Potensial Dikembangkan di Jawa-Sumatera