"Kami sangat serius dengan strategi ekspansi Perseroan sehingga kami juga tidak mau menunjuk penasehat keuangan tidak jelas maka dari itu kami menunjuk BRIDS karena BRIDS memiliki track record yang baik dalam industri pasar modal di Indonesia,” kata dia.

 

Weha Transportasi Indonesia (WEHA) mencatat penjualan bersih Rp 76,53 miliar selama semester I 2022. Realisasi penjualan itu naik 98,38 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 38,57 miliar.

 

Beban pokok penjualan naik 64,14 persen menjadi Rp 45,29 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 27,59 miliar. Perseroan mencatat laba bruto bertambah 184,3 persen menjadi Rp 31,23 miliar pada enam bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,98 miliar.

 

Perseroan mencatat kenaikan beban usaha menjadi Rp 19,85 miliar pada semester I 2022. Beban usaha itu naik 20,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,53 miliar. Perseroan cetak laba usaha Rp 11,38 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 5,54 miliar.

 

WEHA mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 6,06 miliar pada semester I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 6,65 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham tercatat positif Rp 7 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 8.

 

Total ekuitas tercatat Rp 114,52 miliar pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 108,50 miliar. Perseroan membukukan liabilitas turun menjadi Rp 106,44 miliar pada enam bulan pertama 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 113,97 miliar.

 

Total aset turun menjadi Rp 220,96 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 222,47 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 9,84 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,27 miliar.