EmitenNews.com -  PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), sebagai digital-only bank pertama di Indonesia dengan dua produk unggulannya, Tunaiku (platform pinjaman digital) dan Senyumku (bank digital), telah menyelesaikan Rights Issue I pada tanggal 1 Maret 2022. Amar Bank tetap optimis untuk bisa memenuhi persyaratan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun di tahun 2022.


Executive Vice President Finance Amar Bank, David Wirawan menyatakan, “Sepanjang 2021, Amar Bank tetap mencatatkan kinerja yang positif  yang ditopang oleh dua faktor, yaitu aktivitas bisnis yang mulai pulih dan ekonomi domestik yang perlahan mulai bangkit. Akselerasi program vaksinasi COVID-19 telah memberikan dampak positif bagi perekonomian untuk kembali tumbuh melalui peningkatan mobilitas pada sektor-sektor produktif. Kondisi ini turut mendukung Amar Bank untuk tetap konsisten mempertahankan kinerja positif”.


Dari sisi Pinjaman sepanjang tahun 2021, Amar Bank mencatatkan total Pinjaman sebesar Rp2,4 triliun atau tumbuh sebesar 40,1% secara tahunan (YoY). Total Pinjaman tersebut mayoritas merupakan kontribusi platform pinjaman digital Tunaiku yang menyalurkan Rp2 triliun atau naik 63% YoY. Secara keseluruhan, portofolio Pinjaman Amar Bank telah mencapai 65% untuk pinjaman produktif. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari sisi penyaluran pinjaman, Amar Bank tetap bertumbuh dengan terus mendukung sektor yang produktif di 2021.


Sementara pada sisi Pendanaan, Amar Bank mencatatkan besaran Dana Pihak Ketiga yang terus meningkat sepanjang tahun 2021. Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp3,1 triliun atau naik 38,6% YoY. Adapun, komponen CASA berkontribusi sebesar 36% dari total Dana Pihak Ketiga. Di samping itu, produk Tabungan, sebagai salah satu komponen pendanaan, berhasil tumbuh sebesar 56,1% YoY. Kondisi tersebut menunjukkan ekosistem digital Amar Bank yang semakin adaptif dan efisien dalam melakukan penghimpunan dana disaat pandemi, khususnya melalui bank digital, Senyumku.


Amar Bank mencatatkan pendapatan Bunga sebesar Rp702,2 miliar atau naik 7,7% YoY dan Beban Bunga sebesar Rp220 miliar atau naik 16,3% YoY, sehingga Pendapatan Bunga Bersih Amar Bank tercatat sebesar Rp482,2 miliar atau naik 4,2% YoY. Sementara itu, Biaya Operasional tercatat sebesar Rp376,4 miliar yang mayoritas dialokasikan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran secara digital pada 2021.


Lebih lanjut, Amar Bank tetap berhasil meraih laba bersih pada tahun 2021 sebesar Rp4,1 miliar, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. Meski demikian, total aset yang dimiliki Amar Bank berhasil tumbuh 28,2% YoY, dari sebelumnya Rp4 triliun menjadi Rp5,2 triliun.


Sepanjang 2021, Amar Bank juga berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat hati-hati. Dengan upaya tersebut, NPL dapat ditekan di level yang lebih rendah pada tahun 2021, yaitu sebesar 1,7% dibandingkan tahun 2020 yaitu sebesar 4,8%.


Dihadapkan dengan tantangan dan risiko dari kondisi Pandemi COVID-19, rasio likuiditas Amar Bank tetap solid di tahun 2021. LCR tercatat sebesar 1906% menunjukkan likuiditas Amar Bank yang tergolong baik, sementara KPMM tercatat di posisi yang kuat sebesar 29,9%, jauh di atas ketentuan regulasi sebesar 10%.


“Amar Bank mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit seiring dengan kebutuhan masyarakat yang perlahan meningkat. Kinerja penyaluran pinjaman yang semakin efektif dan posisi likuiditas yang tetap solid membuat Amar Bank optimis untuk terus bertumbuh ke depannya dan membawa dampak sosial yang positif ke dalam kehidupan masyarakat,” tutup David Wirawan.